Bisnis.com, BATAM - Rasio elektrifikasi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kini sudah mencapai 99,10%. Untuk saat ini, sistem kelistrikan PLN tahun 2021-2024 mengalami peningkatan cukup signifikan, dari semula 96 menjadi 114 sistem.
Sistem kelistrikan PLN sepanjang empat tahun itu terbagi dari nyala 24 jam menjadi 36 sistem. Pada awalnya 30 sistem dan nyala 14 jam menjadi 78 sistem.
"Sampai dengan bulan April 2025 sistem kelistrikan PLN dengan jam nyala 24 jam telah bertambah 8 sistem pada 8 ibukota kecamatan," kata Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura di Batam, Jumat (30/5/2025).
Dia kemudian menjelaskan dalam rentang waktu 2021-2024, sebanyak 12.764 rumah tangga pra sejahtera di Kepri menerima program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).
Adapun rinciannya, terbagi sebanyak 4.524 rumah tangga pada tahun 2021, 1.739 tahun 2022, 2.895 tahun 2023, dan 3.606 rumah tangga pada tahun 2024.
Total sekeluruhan BPBL yang diberikan kepada rumah tangga pra sejahtera itu dibagi dalam empat pola anggaran, yakni 2.356 melalui APBD, 4.998 APBN, 5.114 menggunakan dana CSR, dan 296 berupa solar home system (SHS).
Baca Juga
Sementara itu, jumlah keseluruhan BPBL pada tahun 2025 diberikan kepada 318 rumah tangga, terbagi sebanyak 30 unit di Kabupaten Bintan, 132 unit rumah Kota Batam serta 35 unit rumah di Kampung Bagan Tanjungpiayu, serta 156 unit di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Sebanyak 318 BPBL tersebut bersumber dari dana CSR badan yang memiliki izin usaha penyedia tenaga listrik (IUPTL) dan K3S Migas.
Badan usaha yang ikut berpartisipasi yakni PT PLN Batam, PT Mitra Energi Batam, PT Dalle Energi Batam, PT Energi Listrik Batam, PT TJK Power, PT Tunas Energi, PT Batamindo Invesment Cakrawala, PT Bintan Resort Cakrawala, dan PT Bintan Inti Industrial Estate.