Bisnis.com, BATAM – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) terus mendorong kemudahan layanan perbankan bagi pelaku industri dan pengusaha termasuk di Batam, Kepulauan Riau, melalui berbagai program digitalisasi dan efisiensi proses bisnis.
Upaya ini diharapkan dapat memperkuat posisi Batam sebagai salah satu pusat industri manufaktur dan perdagangan ekspor utama Indonesia.
Vice President Bank Mandiri Firman Sumabrata menjelaskan bahwa Bank Mandiri telah mengembangkan sejumlah layanan digital untuk menjawab tantangan efisiensi yang dihadapi dunia usaha. Salah satu layanan unggulan yang kini dikembangkan adalah sistem electronic invoice present and payment.
"Kalau dulu proses tagihan masih manual dan sering terjadi keterlambatan, sekarang bisa diubah menjadi digital. Invoice bisa dikirim, diterima, dan dibayar secara elektronik, sehingga meminimalkan potensi kehilangan dokumen atau keterlambatan pembayaran," ujarnya dalam event Batam Investment Forum 2025 yang digelar Bisnis Indonesia bersama BP Batam, didukung oleh Bank Mandiri, Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia, dan Apindo Batam, Kamis (17/7/2025).
Firman menambahkan layanan tersebut juga dilengkapi dengan notifikasi otomatis bagi pelaku usaha, sehingga semua transaksi bisa dipantau secara real-time melalui aplikasi digital, baik untuk perorangan maupun korporasi.
Selain layanan invoicing, Bank Mandiri juga telah memfasilitasi penerbitan bank garansi secara digital. Proses ini memungkinkan nasabah memperoleh dokumen bank garansi dalam waktu 1x24 jam melalui sistem, tanpa harus datang langsung ke kantor cabang.
Baca Juga
"Ini bagian dari upaya kami mempercepat layanan dan meningkatkan kenyamanan pengguna. Bahkan untuk beberapa pihak yang masih membutuhkan fisik dokumen, bank garansi digital tetap bisa dicetak sesuai kebutuhan," ungkapnya.
Di sisi pembiayaan dan perdagangan internasional, Bank Mandiri juga menawarkan program khusus bagi pelaku ekspor-impor di Batam. Program ini mencakup pengurangan biaya provisi hingga 50 persen untuk transaksi dalam mata uang asing seperti Ringgit Malaysia (MYR), Yuan Tiongkok (CNY), dan Yen Jepang (JPY).
"Kami juga menawarkan insentif seperti cashback pembayaran pajak daerah dan nasional hingga Rp15 juta. Ini bisa membantu likuiditas pelaku usaha sekaligus mendorong kepatuhan terhadap kewajiban fiskal," ujarnya.
Firman menyampaikan seluruh program ini dirancang untuk memperkuat ekosistem industri dan perdagangan di Batam, Kepri. Dengan efisiensi proses dan dukungan biaya transaksi yang lebih rendah, Bank Mandiri berharap dapat berperan aktif dalam mempercepat pertumbuhan sektor riil dan daya saing kawasan industri Batam.