Bisnis.com, PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatra Barat triwulan III-2024 terhadap triwulan II-2024 (qtq) mengalami pertumbuhan sebesar 0,46% yang terjadi hampir pada semua lapangan usaha.
Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto mengatakan pertumbuhan sebesar 0,46% itu bila dilihat secara spasial, struktur perekonomian Pulau Sumatra pada triwulan III-2024 didominasi oleh Provinsi Sumatra Utara dengan kontribusi terhadap PDRB Pulau Sumatra sebesar 23,54%.
Kemudian diikuti Riau sebesar 22,94%, Sumatra Selatan sebesar 13,82%, Lampung sebesar 10,11%, Kepulauan Riau sebesar 7,00%, Sumatra Barat sebesar 6,72%, Jambi sebesar 6,69%, Aceh sebesar 4,91%, Kepulauan Bangka Belitung sebesar 2,18% dan Bengkulu sebesar 2,08%.
"Bila diperingkatkan, Sumbar berada di urutan nomor 6 dari 10 provinsi di pulau Sumatra," katanya, Selasa (5/11/2024).
Sugeng menjelaskan pertumbuhan ekonomi Sumbar pada triwulan III-2024 yang terjadi hampir pada semua lapangan usaha dimaksud itu yakni jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 7,77%, diikuti jasa perusahaan sebesar 4,72%, serta pertambangan dan penggalian sebesar 4,60%.
Menurutnya sebagai lapangan usaha yang memiliki peran dominan, pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh sebesar 1,08%. Selanjutnya lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh sebesar 2,39%.
Baca Juga
"Sedangkan lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami kontraksi sebesar 1,58%," jelasnya.
Sugeng menegaskan untuk struktur PDRB Sumbar menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku triwulan III-2024 tidak menunjukkan perubahan berarti.
Dimana untuk perekonomian Sumbar pada triwulan III-2024 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp83,52 triliun atau atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp49,97 triliun.
Selanjutnya melihat pada pertumbuhan ekonomi Sumbar pada triwulan III-2024 tumbuh sebesar 4,33% (yoy) dibanding triwulan III-2023. Lapangan usaha jasa lainnya serta administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, secara berurutan mengalami pertumbuhan yang paling signifikan yaitu sebesar 11,75% dan 8,16%.
Kemudian diikuti jasa keuangan dan asuransi sebesar 7,30%, serta Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 7,09%. Serta lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang memiliki peran dominan tumbuh sebesar 2,75%.
Sementara itu, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh sebesar 4,03%, diikuti oleh transportasi dan pergudangan tumbuh sebesar 6,04%.
Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi Sumbar sampai dengan triwulan III-2024 tumbuh sebesar 4,48% (ctc). Seluruh lapangan usaha tumbuh positif, kata Sugeng, termasuk lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib serta jasa keuangan dan asuransi keduanya mengalami pertumbuhan yang paling signifikan, yaitu sebesar 8,39% dan 6,71%, diikuti jasa lainnya serta penyediaan akomodasi dan makan minum yang sama-sama tumbuh sebesar 6,51%.
Selanjutnya untuk lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang memiliki peran dominan tumbuh sebesar 2,43%, kemudian lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh sebesar 4,53%, dan lapangan usaha transportasi dan pergudangan tumbuh sebesar 5,83%.