Bisnis.com, PAINAN - Kementerian Pekerjaan Umum memastikan akan membangun jembatan gantung di 3 desa di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, pada tahun 2025 dengan total anggaran mencapai Rp23,7 miliar.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Sumbar E. Putra Friandi mengatakan pembangunan jembatan gantung yang dibangun tersebut merupakan jembatan lama yang telah rusak total akibat dilanda banjir bandang yang melanda wilayah Pesisir Selatan pada Maret 2024 lalu.
“Anggaran untuk pembangunan jembatan ini dari Kementerian PU, dengan alokasi untuk satu unit jembatan Rp7,9 miliar. Artinya proyek jembatan akan dilakukan pada 3 titik, maka total anggarannya mencapai Rp23,7 miliar. Tahun ini dimulai dan diperkirakan selesai di awal tahun 2026 mendatang,” katanya saat mengunjungi kondisi jembatan darurat di Koto Rawang bersama Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade, Kamis (14/8/2025).
Dia menjelaskan jembatan yang akan dibangun dalam waktu dekat itu, merupakan jembatan gantung, mengingat fungsi dari jembatan tersebut merupakan penghubung antar desa, yang memiliki peranan yang besar terhadap akses petani, pendidikan, dan juga masyarakat setempat.
“Jembatan ini perannya besar terhadap perekonomian masyarakat di pedesaan, sehingga pengerjaannya pun akan dimulai sesegera mungkin. Tentunya hal ini menjadi kabar baik bagi masyarakat setempat,” ujarnya.
Di kesempatan itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade mengatakan dengan adanya kepastian dari Kementerian PU untuk melakukan pembangunan jembatan tersebut, merupakan hasil koordinasi dengan pemerintah pusat, dimana sebelumnya anggaran untuk pembangunan jembatan yang terdampak banjir bandang itu, mendapat tanda bintang yang artinya ditahan, dan belum bisa dicairkan anggarannya.
Baca Juga
“Saya sebagai wakil rakyat dari Sumbar tentu tidak tinggal diam melihat kondisi jembatan yang begitu berisiko untuk dilalui masyarakat, seperti yang ada di Koto Rawang, Pesisir Selatan. Bahkan telah ada korban, ibu-ibu pengendara jatuh ke sungai dan meninggal dunia, serta ada juga warga yang lainnya yang mengalami luka-luka setelah melintasi jembatan itu,” sebutnya.
Andre menyampaikan setelah adanya koordinasi yang intens serta adanya restu dari Presiden Prabowo Subianto untuk memprioritaskan pembangunan jembatan di tiga desa yakni di Koto Rawang, Lumpo, dan Duku, yang masih berada di Kabupaten Pesisir Selatan, maka pengerjaannya pun segera dilakukan.
“Kini tanda bintang dari anggaran untuk jembatan ini telah dihapus, artinya sudah tidak ditahan lagi. Makanya Kementerian PU sudah bisa memastikan jembatan akan segera dibangun lagi. Hal ini merupakan bentuk dukungan perhatian dari Presiden Prabowo untuk masyarakat di Pesisir Selatan,” ungkap dia.
Dia juga berharap selama proyek pembangunan jembatan dilakukan nantinya, masyarakat bersama sejumlah pihak lainnya turut mendukung kesuksesan pengerjaannya, sehingga progres pembangunan bisa lebih cepat atau sesuai target, sehingga bisa segera pula untuk dimanfaatkan masyarakat.
“Kami harap masyarakat untuk tetap bersabar, dan dengan telah hadirnya langsung Kementerian PU melalui BPJN Sumbar, merupakan bukti bahwa pembangunan jembatan ini bukan omon-omon, dan bukti pemerintah hadir untuk rakyat,” tegasnya.
Salah seorang warga di Koto Rawang, Anggun mengatakan dahulunya jembatan yang ada di desanya itu bisa dilintasi mobil yang mengangkut hasil perkebunan dan pertanian, serta turut digunakan oleh para pelajar, karena sekolah di desa itu, mulai dari sekolah dasar hingga sekolah lanjut tingkat atas ada di seberang sungai.
“Tapi semenjak jembatan itu putus akibat dilanda bencana alam tahun 2024 lalu, akses kami ke seberang sungai jadi terganggu. Sebagai bentuk inisiatif dari masyarakat, dibuatlah jembatan darurat yang dirangkai dari drum bekas, kondisi sementara cukup membantu,” ujarnya.
Akan tetapi dikarenakan kondisi darurat itu, kata Anggun, pernah terjadi kondisi yang sangat mengejutkan warga, ada pengendara sepeda motor yang jatuh ke sungai, dan membawa nyawa warga desa setempat tidak tertolong. “Pernah juga ada yang jatuh dulu, kondisinya harus dirawat di rumah sakit,” sambungnya.
Oleh karena itu, dia menaruh harapan yang besar, dengan telah adanya kunjungan langsung dari Kementerian PU bersama Andre Rosiade yang merupakan wakil rakyat Sumbar di senayan, bisa menjawab persoalan yang ada di desa tersebut. “Sekarang solusinya telah ada, kami sangat senang,” tutupnya.