Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angka Kematian DBD Sumsel Sepanjang 2024 Mencapai 34 Orang

Angka kematian akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Sumatra Selatan per 20 Mei 2024 telah mencapai 34 orang.
Nyamuk wolbachia/thesicentist
Nyamuk wolbachia/thesicentist

Bisnis.com, PALEMBANG – Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Selatan mencatat angka kematian akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD) di wilayah itu per 20 Mei 2024 telah mencapai 34 orang. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) Ira Primadesa mengatakan angka kematian DBD sepanjang tahun ini memang terus bertambah. 

Bahkan jika ditotalkan, angka kematian pasien DBD dari bulan Januari sampai Mei 2024 ini jauh lebih tinggi dibanding keseluruhan kasus tiap tahun mulai dari 2021, 2022 dan 2023. 

“Untuk 2021 kasus kematian DBD di Sumsel hanya 3 orang. Kemudian 2022 naik menjadi 31 orang dan 2023 turun menjadi 22 orang,” jelas Ira, Selasa (21/5/2024). 

Dia merinci untuk kasus kematian terbanyak akibat DBD terjadi di Kota Palembang yakni 9 orang. Kemudian dilanjut Kabupaten Ogan Komering Ulu 8 orang, Ogan Ilir 5 orang, Musi Banyuasin 4 orang, Banyuasin 3 orang dan Ogan Komering Ulu Selatan 2 orang. 

“Sementara di Kabupaten Lahat, Ogan Komering Ulu Timur dan Kota Pagaralam masing-masing 1 orang,” imbuhnya. 

Sementara itu, untuk sebaran kasus DBD di Sumsel sendiri hingga saat ini telah mencapai 3.814 orang atau mengalami kenaikan signifikan mencapai 1.000 kasus dibandingkan tiga tahun kebelakang. 

Dijelaskan Ira, pada 2021 kasus DBD di Sumsel sebanyak 1.135 orang, lalu naik pada tahun 2022 menjadi 2.854 orang dan 2023 ada 2.804 orang.

Sedangkan pada tahun ini lonjakan tertinggi kasus DBD terjadi pada Januari lalu yang mencapai 1.578 kasus. Lalu untuk bulan Februari sebanyak 1.194 kasus, Maret 729 kasus dan April 293 kasus. 

“Sedangkan per 20 Mei ini ada 20 kasus,” ujarnya. 

Diketahui Dinas Kesehatan Sumsel sebelumnya telah melakukan antisipasi kian mewabahnya kasus DBD pada bulan Januari dengan mengeluarkan surat edaran pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Dilanjut pada Februari mengeluarkan SE antisipasi kejadian luar biasa (KLB). 

“Dan dari riwayat, upaya itu membuat tren kasusnya menurun pada Maret hingga Mei ini,” pungkas Ira. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper