Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus DBD di Batam Hingga Juni 2025 Capai 253

Sepanjang tahun 2025 dari Januari hingga awal Juni, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Batam sudah mencapai 253 kasus.
Nyamuk demam berdarah/RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Nyamuk demam berdarah/RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Bisnis.com, BATAM - Sepanjang tahun 2025 dari Januari hingga awal Juni, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Batam sudah mencapai 253 kasus.

"Kasus terbanyak di Kecamatan Batam Kota sebanyak 41 kasus, kemudian di Sagulung sebanyak 36 kasus dan di Lubuk Baja sebanyak 26 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam Didi Kusmarjadi, Selasa (10/6/2025).

Didi menjelaskan secara bulanan, pada periode Januari 2025, orang yang terjangkit DBD sebanyak 75 kasus, Februari 51 kasus, Maret 33 kasus, April 32 kasus, Mei 45 kasus "Kalau bulan ini sampai tanggal 8 sebanyak 17 kasus," katanya lagi.

Sebanyak 50 kasus terjadi di kawasan pemukiman padat penduduk, yang memiliki banyak tempat penampungan air. Untuk menekan angka kasus, Pemerintah Kota (Pemko) Batam telah mengeluarkan Surat Edaran Wali Kota Batam Nomor 11 Tahun 2025 tentang Kewaspadaan Dini Peningkatan DBD.

Dinkes Batam juga terus menggencarkan program Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J), yang melibatkan masyarakat dalam memantau jentik nyamuk di lingkungan masing-masing.

"Kami juga bekerja sama dengan puskesmas untuk melakukan sosialisasi dan fogging di daerah rawan. Namun, fogging bukan solusi utama, karena hanya membunuh nyamuk dewasa. Yang paling penting adalah mencegah perkembangbiakan nyamuk dengan menjaga kebersihan lingkungan," ungkapnya.

Didi meminta kepada warga yang mengalami gejala DBD seperti demam tinggi mendadak, nyeri sendi, dan muncul bintik merah di kulit untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

"Kami berharap masyarakat semakin sadar akan bahaya DBD dan bersama-sama melakukan upaya pencegahan. Jangan menunggu sampai kasus semakin meningkat," pungkasnya.(239)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper