Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hutan Terselamatkan, Asam Kandis jadi Produk Unggulan Desa Salibutan di Padang Pariaman

Desa Salibutan di Padang Pariaman beralih dari pembalakan liar ke ekonomi hijau dengan mengembangkan produk asam kandis, berkat inisiatif Ritno Kurniawan.
Seorang pekerja melakukan proses kemasan produk asam kandis di Nagari/Desa Salibutan, Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat, Selasa (15/8/2023). Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Kandis Bundo Gamaran memproduksi asam kandis berkualitas tinggi sebanyak 8.000 ton lebih yang dikutip dari hutan sosial yang luasnya mencapai 2.800 hektar. Bisnis/Muhammad Noli Hendra
Seorang pekerja melakukan proses kemasan produk asam kandis di Nagari/Desa Salibutan, Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat, Selasa (15/8/2023). Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Kandis Bundo Gamaran memproduksi asam kandis berkualitas tinggi sebanyak 8.000 ton lebih yang dikutip dari hutan sosial yang luasnya mencapai 2.800 hektar. Bisnis/Muhammad Noli Hendra

Dari Trauma ke Harapan Baru

Kisah hutan Salibutan bukan sekadar cerita lingkungan, melainkan juga perjalanan sosial. Puluhan tahun, masyarakat hidup dalam bayang-bayang pembalakan liar. Aktivitas ilegal itu bahkan dianggap lumrah karena minim pengawasan.

Namun, trauma masa lalu kini perlahan berganti dengan kebanggaan. Hutan yang dulu gundul kini kembali hijau. Satwa mulai muncul, sungai tetap jernih, dan wisata alam berkembang. 

Dari sektor ekonomi, rantai baru terbentuk wisata Nyarai menarik wisatawan lokal dan mancanegara, KUPS Kandis Bundo Gamaran memproduksi olahan buah, dan masyarakat mulai merintis budidaya madu kelulut.

“Kalau dulu suara yang terdengar adalah gergaji mesin, sekarang yang terdengar deru air sungai dan canda wisatawan,” ujar seorang warga sambil tertawa kecil.

Meski sudah jauh melangkah, perjalanan masih panjang. Produk asam kandis harus melewati proses perizinan agar bisa menembus pasar luas. Promosi dan distribusi juga perlu dukungan, mengingat desa ini berada di kawasan yang cukup jauh dari pusat kota.

Selain itu, tantangan menjaga hutan tetap ada. Tekanan ekonomi bisa saja menggoda sebagian warga kembali menebang kayu. Karena itu, Ritno menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan usaha berbasis hutan. “Kalau ekonomi masyarakat berjalan, otomatis hutan akan tetap terjaga,” ujarnya.

Halaman
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro