Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Timur Tengah hingga Eropa Bakal Hadiri Pertemuan Warisan Budaya Dunia WASM Sumbar

Simposium WASM 2025 di Sumbar akan dihadiri 16 negara, fokus pada pengelolaan Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto, dan membahas pembentukan badan pengelola.
Keindahan pemandangan alam di jalan Tol Padang - Sicincin yang berada di wilayah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat./Hutama Karya
Keindahan pemandangan alam di jalan Tol Padang - Sicincin yang berada di wilayah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat./Hutama Karya
Ringkasan Berita
  • Simposium internasional We Are Site Manager (WASM) akan diadakan di Sumatra Barat pada 24-27 Agustus 2025, dihadiri oleh 16 negara untuk membahas pengelolaan warisan budaya dunia.
  • Acara ini akan menyoroti Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) dengan kegiatan site visit dan seminar internasional di Sawahlunto.
  • WASM bertujuan untuk melestarikan situs warisan budaya dan membentuk badan pengelola WTBOS, serta memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, PADANG - Simposium internasional We Are Site Manager (WASM) yang merupakan pertemuan warisan budaya dunia dari 16 negara akan diselenggarakan di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pada 24-27 Agustus 2025.

Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Jefrinal Arifin mengatakan sejauh ini telah ada 16 negara yang mengkonfirmasi kehadiran pada WASM itu, dan acara itu akan menjadi momentum penting untuk menghimpun masukan dan informasi terbaru terkait pengelolaan warisan budaya.

Adapun 16 negara itu di antaranya Malaysia, Singapura, Thailand, Taiwan, Cina, Korea Selatan, Jepang, Belanda, Islandia, Rusia, Skotlandia, Australia, Saudi Arabia, Kenya, hingga Suriah.

“Warisan budaya dunia yang akan kita sampaikan adalah Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto (WTBOS). Jadi rombongan dari sejumlah negara itu, nantinya akan melihat secara langsung titik-titik yang menjadi rangkaian sejarah terkait tambang ombilin Sawahlunto,” katanya, Rabu (20/8/2025).

Dia menjelaskan diperkirakan pada tanggal 23 Agustus 2025 mendatang, seluruh peserta dari berbagai negara tersebut sudah datang di Padang. Kemudian akan ada resepsi penyambutan tamu dari luar negeri ini oleh Gubernur Sumbar. 

Pada 24 Agustus 2025, kegiatan dimulai dengan cara melakukan perjalanan ke Kayu Tanam, di mana di sana akan melihat sejumlah properti yang berkaitan dengan WTBOS, salah satunya melihat jalur rel kereta api, yang menjadi bagian terpenting keberadaan WTBOS. Selanjutnya seluruh kegiatan akan dipusatkan di Kota Sawahlunto, yang merupakan daerah WTBOS.

“Jadi kami akan memperkenalkan dulu rangkaian sejarahnya, yakni jalur kereta api yang dilintasi Mak Itam, hingga melihat museum juga, dan ending-nya nanti akan dilakukan pertemuan berupa seminar internasional dan membahas soal warisan budaya dunia itu di Sawahlunto,” ujarnya.

Dikatakannya diselenggarakannya WASM tersebut atas kolaborasi Kementerian Kebudayaan (Kemdikbud), Dinas Kebudayaan (Disbud), dan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah III.

Jefrinal Arifin menegaskan bahwa simposium itu diadakan dalam rangka melestarikan situs warisan budaya dunia dan menghimpun berbagai masukan, dan di satu sisi dia juga menyampaikan apresiasi atas dipilihnya Sumbar sebagai tempat pelaksanaan WASM.

“Simposium ini bertujuan untuk menindaklanjuti pembentukan badan pengelola WTBOS. Saat ini, kami belum punya badan pengelola, baru sebatas sekretariat bersama (sekber). Semoga dengan adanya WASM, semoga hal ini bisa ditindaklanjuti dan diwujudkan,” harapnya.

Sementara itu, SC Kegiatan WASM 2025 Sumbar, Sudarmoko menjelaskan sesuai dengan agenda yang telah disiapkan, WASM itu nantinya ada kegiatan site visit ke sejumlah properti WTBOS, stasiun, museum, dan hiburan dan pertunjukan, festival tangsi, perjalanan dengan kereta api Mak Itam ke Muaro Kalaban.

Dia juga menyampaikan kehormatan besar bagi Sumbar untuk menjadi penyelenggara acara itu, karena pada WASM akan menghadirkan 35 narasumber dari berbagai latar belakang, termasuk perwakilan UNESCO, ICOMOS, akademisi, dan para penggiat warisan budaya dunia.

"Ini adalah kehormatan besar bagi Sumbar. Dimana WTBOS adalah satu-satunya dari enam warisan budaya di Indonesia yang bertema industri. Melalui WASM, kami juga ingin membangun jaringan yang lebih kuat di antara keenam warisan budaya ini," harapnya.

Lebih dari sekadar simposium, WASM juga menjadi media promosi efektif untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia. Diharapkan, hasil dari simposium ini dapat menindaklanjuti dan mewujudkan pembentukan badan pengelola WTBOS yang saat ini masih berbentuk sekretariat bersama.

"Saat ini kami belum memiliki badan pengelola, baru sebatas sekber. Oleh karena itu, dengan WASM tersebut, semoga Sumbar punya badan pengelola,” tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro