Bisnis.com, MEDAN - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara mencatat pertumbuhan ekonomi kumulatif Sumut sepanjang tahun 2024 yang sebesar 5,03% ditopang oleh lapangan usaha Pertanian.
Tahun lalu, sumber pertumbuhan ekonomi Sumut terbesar berasal dari kategori Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor yang menyumbang 1,06 %.
Berdasarkan data BPS Sumut, kategori Pertanian tahun 2024 menyumbang sebanyak 0,95% dari seluruh kategori pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Sumut pada tahun 2024. Naik dari tahun 2023 yang tercatat 0,78% , namun tak lebih tinggi dari kontribusi pada tahun 2022 yang mencapai 1,31%.
Kepala BPS Sumut Asim Saputra mengatakan kondisi pertanian Sumut di tahun 2024 telah memberi dampak pada besaran sumbangan kategori ini terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Sektor pertanian kita di Sumatra Utara terus membaik sepanjang 2024 sehingga mampu berkontribusi dominan sebesar 0 95% dalam pertumbuhan ekonomi Sumut," kata Asim dalam konferensi pers Pertumbuhan Ekonomi Sumut 2024, Rabu (5/2/2025).
Disampaikan Asim, sepanjang 2024 produksi padi maupun jagung di Sumut mengalami peningkatan dibanding tahun 2023. Survei Kerangka Sampel Area (KSA) BPS menyebut produksi padi tahun 2024 naik 3,19% dari 2,09 juta ton di tahun 2023 menjadi 2,15 juta ton tahun 2024.
Baca Juga
Begitupun dengan produksi tanaman hortikultura seperti salak, nenas, maupun sayuran (buncis, tomat, wortel) yang tercatat mengalami peningkatan.
Asim menyebut ekspor beberapa kelompok komoditas seperti kakao, lemak, dan minyak (nabati/CPO) memang mengalami kontraksi. Namun, untuk ekspor komoditas lain seperti kopi, teh dan rempah, tembakau dan produk dari tembakau mengalami peningkatan dari tahun 2023.
Selain kategori Pertanian, kontribusi dominan dalam pertumbuhan ekonomi Sumut tahun 2024 juga disumbang kategori Perdagangan (0,82%); Konstruksi (0,81%); Industri (0,8%); Transportasi (0,29%), dan kategori lainnya (1,36%).
Akumulasi kontribusi dari seluruh sumber tersebut mencatatkan laju pertumbuhan ekonomi Sumut sebesar 5,03% sepanjang tahun 2024 (yoy). (K68)