Bisnis.com, PADANG - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumatra Barat menyatakan pendakian ke taman wisata alam (TWA) di tiga gunung ditutup untuk perayaan pergantian tahun 2024-2025.
Kepala Balai KSDA Sumbar Lugi Hartanto mengatakan sesuai dengan surat yang telah diumumkan Nomor : PG. 02/K.9/TU/KSA.2.3/12/2024 bahwa terdapat tiga TWA yang merupakan wilayahnya BKSDA, ditutup dan dilarang adanya pendakian.
"Tiga TWA itu yakni TWA Gunung Marapi, Gunung Singgalang, dan Gunung Sago Malintang," katanya, Sabtu (28/12/2024).
Dia menjelaskan alasan adanya pelarangan melakukan pendakian untuk tiga TWA itu, karena mempertimbangkan aktivitas Gunung Marapi yang saat ini masih berada pada status Level II (Waspada) dan masih seringnya kejadian erupsi. Kemudian di Singgalang dan Sago Malintang itu, belum tersedianya sarana dan prasarana yang memadai.
"Sebelumnya kami juga telah mengeluarkan Pengumuman yaitu Nomor : PG. 2260/K.9/TU/KSA/12/2023 tanggal 03 Desember 2024 tentang Penutupan Kawasan untuk tujuan wisata dan pendakian pada semua pintu masuk jalur pendakian," ujarnya.
Dikatakannya penutupan untuk tujuan wisata dan pendakian oleh umum tersebut, sampai dengan batas waktu yang belum dapat ditentukan.
Untuk itu, BKSDA berharap adanya dukungan pemerintah daerah, aparat terkait dan wali nagari serta segenap pihak lainnya untuk menginformasikan kepada masyarakat terkait penutupan kawasan tersebut.
"Pengumuman ini kami berharap menjadi perhatian bagi masyarakat pengunjung dan para pihak terkait lainnya, agar benar-benar dipatuhi," tutupnya.
Baca Juga
Kondisi TWA Gunung Marapi
Sebelumnya, Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan resmi menyampaikan bahwa kepada masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek) G. Marapi.
Lalu masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/bantaran/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar tetap mewaspadai potensi/ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
"Status Gunung Marapi kini di Level II atau Waspada. Jadi perlu untuk mematuhi himbauan ini," tegasnya.
Kemudian jika terjadi hujan abu usai terjadi erupsi, maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).
Seluruh pihak agar menjaga suasana yang kondusif di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Begitupun untuk Pemerintah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. "Himbauan ini penting untuk dipatuhi," tegasnya.