Bisnis.com, PALEMBANG — Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan, berkomitmen meningkatkan produksi padi dengan memanfaatkan lahan tidur seluas 1.055 hektare menjadi areal sawah.
Wakil Bupati Banyuasin Slamet Somosentono mengatakan bahwa pemanfaatan lahan tidur merupakan inovasi yang dilakukan pihaknya seiring adanya potensi di daerah tersebut.
“Saat ini Banyuasin sudah menjadi produsen beras nomor empat secara nasional dan kami berupaya untuk terus meningkatkan produksi,” katanya, Rabu (22/7/2020).
Dia mengemukakan saat ini produksi beras dari kabupaten itu tercatat sebanyak 519.684 ton.
Pemanfaatan lahan tidur di Desa Sejagung, Kecamatan Rantau Bayur, tersebut melibatkan kelompok tani setempat.
Slamet mengemukakan bahwa di desa tersebut dilakukan program tabur benih langsung (tabela) yang merupakan teknik pertanian untuk lahan rawa yang berdekatan dengan sungai.
Baca Juga
“Di kecamatan ini juga, terdapat 14 desa yang diusulkan untuk mendapatkan program Serasi [Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani] Kementerian Pertanian,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Banyuasin Zainuddin mengatakan bahwa daeah itu saat ini memiliki luas panen padi 208,598 hektare sehingga produksi padi sebesar 905.846 ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 519.684 ton beras pada musim tanam 2019.
“Potensi ini masih bisa ditingkatkan mengingat Banyuasin memiliki luas lahan baku sawah 174.371 Ha dengan luas tanam 2019 seluas 213.813 ha,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya akan memastikan ketersediaan pupuk, penggunaan alat mesin pertanian modern, penyediaan pestisida dan pengelolaan air dengan baik dengan memperbaiki saluran-saluran air, pintu-pintu air dan tanggul.