Bisnis.com, BATAM - Menteri Transmigrasi (Mentrans) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara kembali menyerahkan sebanyak 94 Sertifikat Hak Milik (SHM) pada warga Rempang yang telah menempati secara permanen hunian di Tanjung Banon, Pulau Rempang, Batam, Selasa (12/8/2025).
"Hari ini kami serahkan 94 SHM kepada warga yang menempati Tanjung Banon. Ini merupakan kelanjutan dari beberapa waktu lalu, dimana kami sudah serahkan sebanyak 68 SHM," katanya usai acara penyerahan SHM di Tanjung Banon.
Dengan demikian, kini sudah ada 162 warga Rempang yang telah mendapatkan SHM dari pemerintah pusat, pasca relokasi imbas dari proyek Rempang Eco-City. Setelah itu, pemerintah pusat akan segera menetapkan Tanjung Banon sebagai kawasan transmigrasi lokal, dengan merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19/2024 tentang Ketransmigrasian.
"Dari sisi Kementerian Transmigrasi (Kementrans), ini adalah bagian dari program Trans Tuntas. Jadi setelah masuk ke kawasan transmigrasi, mereka mendapatkan kepastian hukum atau hak tanah," katanya lagi.
Mengenai revisi PP Nomor 19/2024, Iftitah menyebut ada satu pasal yang akan dikuatkan, yakni terkait adanya proses pendampingan kepada warga setempat.
"Kami akan kirimkan patriot-patriot ke Tanjung Banon, sehingga nanti masyarakat tidak sendirian," jelasnya.
Baca Juga
Patriot-patriot yang disebut Iftitah ini berkaitan dengan rencana Kementrans membangun Kampus Patriot di Rempang.
"Kampus Patriot menggunakan metode hybrid jarak jauh, yang memberikan beasiswa S2 dan S3 pada pemuda di Rempang. Jadi ketika mereka selesai kuliah, lalu bergaul dengan keluarganya akan sekaligus menularkan ilmunya," tuturnya.
Untuk itu, pemerintah pusat akan mengirimkan sekitar 200-300 orang yang akan jadi bagian dari Kampus Patriot di Rempang.
"Tahun ini, akan datang 70 peneliti yang terdiri dari 14 tim. S1 19 orang, S2 dan S3 masing-masing 14 orang, dan sisanya lagi menempuh S1. Mereka berasal dari UI, UGM, Unpad, dan UMRAH," ungkapnya.
Para peneliti ini akan meneliti lebih lanjut mengenai potensi ekonomi yang bisa digarap di Rempang. "Potensi kelautan, hortikultura dan pariwisata ada di Rempang. Lalu akan buat pelatihan khusus UMKM misal buat cafe dan lain-lain," ungkapnya.
Iftitah menegaskan transmigrasi lokal di Rempang bukan hanya memindahkan warga, tapi juga berupaya membantu penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan dan taraf hidup.
Selain dari upaya penerbitan SHM dan peningkatan skill warga lokal, Iftitah juga menyebut pihaknya akan melanjutkan pembangunan infrastruktur yang mendukung kehidupan dan perekonomian warga Tanjung Banon.
"Tahun ini kami lengkapi 200 unit rumah, pematangan lahan lima hektar, sarana air bersih, tambatan perahu, ruang terbuka hijau, rumah produksi pengelolaan ikan, cold storage, SPBU, dermaga khusus, serta rencana dunia usaha bantu kirim tanaman untuk pekarangan rumah," ucapnya.
Di tempat yang sama, Kepala BP Batam Amsakar Achmad mengatakan pemerintah daerah (Pemda) dan BP Batam akan mendukung upaya pembangunan Tanjung Banon sebagai kawasan pemukiman yang membuat warga setempat merasa nyaman.
"Jadi jangan ada keraguan, karena sarana dan prasarana akan dilengkapi, SHM diberikan di Kampung Tanjung Banon ini," ujarnya.
Tanjung Banon akan jadi model pemukiman yang terintegrasi dan memiliki sarana lengkap. "Ada pemakaman, kantor pemerintah, sarpras ibadah, yang mudah-mudahan bisa membuat warga nyaman," pungkasnya.(239)