Ngopi Bagian dari Budaya Melayu
Di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), kedai kopi bukan hanya cerita singkat soal bisnis, tapi telah menjadi bagian penting dari budaya kehidupan Masyarakat Melayu yang telah diwariskan secara turun temurun.
Ngopi saat ini bukan hanya sebagai ritual minum kopi, tetapi juga telah bertransformasi menjadi ajang interaksi sosial, pertemuan bisnis, pertukaran informasi hingga kesempatan pedekate dengan lawan jenis.
Pelakunya juga berasal dari berbagai lintas usia dan suku di provinsi yang terkenal sangat heterogen ini. Budaya ngopi yang telah jadi bagian integral dari kehidupan masyarakat modern di Kepri telah membuat kedai kopi tumbuh subur di provinsi kepulauan ini, khususnya di Batam.
Berdasarkan data Pemerintah Kota (Pemko) Batam hingga akhir 2024, terdapat 1.059 usaha kuliner, yang terdiri dari 513 restauran, 321 kedai kopi dan 225 rumah makan.
Peningkatan jumlah kedai kopi atau cafe di Batam turut berimbas pada kenaikan jumlah Penerimaan Asli Daerah (PAD) di Batam. Berdasarkan data Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Batam, PAD dari pajak restoran pada tahun 2024 mencapai Rp 151,05 miliar. Angka tersebuh jauh tumbuh dari tahun 2023 sebesar Rp 128,55 miliar atau mengalami peningkatan sekitar 18%.
Pertumbuhan kedai kopi di Batam juga diikuti pertumbuhan jumlah pengguna QRIS. Hampir seluruhya sudah menggunakan sistem pembayaran ala barcode tersebut.
Ketika ada pelanggan baru datang, pada umumnya mereka bertanya apakah bisa bayar menggunakan QRIS. Sehingga karena hal tersebut, maka sudah lumrah setiap ada kedai kopi baru, maka sudah pasti ada QRIS.
Seiring dengan meningkatnya transaksi dengan QRIS di kalangan para pelaku UMKM termasuk kedai kopi ini, sering terjadi permasalahan berupa pembayaran yang harus dicek ulang atau difoto dulu pakai handphone. Hal tersebut bisa diatasi dengan inovasi teknologi terbaru dari QRIS, yakni QRIS Soundbox.
QRIS Soundbox adalah perangkat yang memungkinkan pelaku UMKM menerima pembayaran digital melalui QRIS dengan notifikasi suara. Adanya speaker suara tersebut mempermudah pedagang mengetahui setiap transaksi yang masuk atau berhasil dilakukan.
Tentunya, perangkat tersebut selain mempermudah proses pembayaran dari yang semula sekedar barcode saja, tetapi juga guna memastikan keamanan dan meningkatkan kenyamanan bagi pelaku usaha dan pelanggan.