Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Solder Milik Hashim Djojohadikusumo di Batam Resmi Beroperasi

Hashim Djojohadikusumo meresmikan pabrik solder PT Stania, anak usaha Arsari Tambang di Kawasan Industri Tunas Prima di Kabil, Batam, Kamis (10/7/2025).
Komisaris Utama Arsari Tambang Hashim Djojohadikusumo (tengah) saat meresmikan pabrik PT Stania di Batam, Kamis (10/7/2025)/Bisnis-Rifki Setiawan Lubis
Komisaris Utama Arsari Tambang Hashim Djojohadikusumo (tengah) saat meresmikan pabrik PT Stania di Batam, Kamis (10/7/2025)/Bisnis-Rifki Setiawan Lubis

Bisnis.com, BATAM - Pengusaha terkemuka yang juga adik dari Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, meresmikan pabrik solder PT Solder Tin Andalan Indonesia (Stania) di Kawasan Industri Tunas Prima di Kabil, Batam, Kamis (10/7/2025).

PT Stania merupakan anak usaha dari Arsari Tambang, bagian dari Arsari Group yang didirikan dan dimiliki oleh Hashim. Pabrik ini didirikan untuk mendukung agenda hilirisasi mineral nasional, serta jadi pionir produksi timah ramah lingkungan di Asia Tenggara.

Hashim, yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama Arsari Tambang, mengatakan bahwa Arsari ingin bertransformasi menjadi industri tambang yang mendukung transisi energi untuk bertanggung jawab secara lingkungan dan sosial.

"Stania merupakan produsen solder yang berbasis hilirisasi mineral, dan menggunakan listrik dari energi terbarukan milik PLN yang telah mendapat sertifikasi Renewable Energy Certificate [REC] menjadikannya fasilitas produksi bebas emisi," kata Hashim saat konferensi pers di Pabrik Stania, Batam.

Pabrik PT Stania dibangun di atas lahan seluas 6.500 meter persegi, di mana tahap groundbreaking sudah dimulai pada 10 Mei 2024 dan kini siap memproduksi hingga 2.000 ton solder bar per tahun. Realisasi investasi awal mencapai senilai Rp400 miliar.

Dalam jangka panjang, kapasitas produksi akan diperluas mencakup solder wire, powder, dan paste, dengan total volume hingga 16.000 ton per tahun. 

Dengan target pendapatan mencapai Rp1 triliun, keberadaan pabrik ini diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan industri manufaktur berbasis mineral dalam negeri.

Untuk saat ini, pabrik PT Stania baru membuka satu line produksi solder, yang mempekerjakan 80 orang. Namun, tak menutup kemungkinan ke depannya akan ada delapan line dalam satu pabrik sehingga rekrutan potensial bisa mencapai 640 orang hanya untuk satu pabrik.

"Rencana ekspansi akan terus dilakukan. Kapan kami buka line-line berikutnya nanti sesuai dengan kebutuhan pasar. Ketika itu terjadi, kita sudah siap," tegasnya.

Di tempat yang sama, Direktur Utama Arsari Tambang Aryo Djojohadikusumo mengatakan, PT Stania juga menegaskan komitmen untuk hanya menggunakan bahan baku yang patuh pada prinsip-prinsip keberlanjutan. 

"Perusahaan telah menandatangani head of agreement (HoA) dengan PT Freeport Indonesia untuk pengadaan timbal dan perak, dua mineral strategis yang esensial untuk produksi solder berkualitas tinggi yang digunakan dalam berbagai produk elektronik global," ucapnya.

Lebih jauh lagi, Stania juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Volex, perusahaan global penyedia solusi konektivitas listrik dan elektronik, dalam rangka kerja sama rantai pasok solder untuk produk-produk ekspor. Kolaborasi ini memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global sekaligus membuka peluang penetrasi pasar internasional untuk produk hilirisasi berbasis timah dari dalam negeri.

Kerja sama business to business (B to B) domestik antara PT Stania dan PT Freeport Indonesia juga menjadi landasan untuk memperkuat posisi Indonesia dalam pasar ekspor, dengan mendorong nilai tambah dari sumber daya mineral dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada produk impor.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyambut baik kehadiran PT Stania di Batam. "Investasi ini tidak hanya membawa teknologi dan inovasi, tapi juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kontribusi ekonomi daerah secara signifikan," katanya.

Dengan diresmikannya pabrik ini, PT Solder Tin Andalan Indonesia menegaskan perannya dalam agenda strategis nasional untuk hilirisasi mineral, memperkuat kemandirian industri, dan membuktikan bahwa pertumbuhan industri dan keberlanjutan bisa berjalan beriringan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper