Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

6.945 Pekerja Informal di Batam Mendapat Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

Cakupan kepesertaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Batam sudah mencapai hampir 70%, tapi tantangan terbesar masih berada di sektor informal.
Wakil Wali Kota Batam Li Claudia Chandra saat menyerahkan simbolis jaminan sosial ketenagakerjaan pada para ojol di Batam./Bisnis-Rifki
Wakil Wali Kota Batam Li Claudia Chandra saat menyerahkan simbolis jaminan sosial ketenagakerjaan pada para ojol di Batam./Bisnis-Rifki

Bisnis.com, BATAM - Sebanyak 6.945 pekerja informal di Batam mendapat perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dari Pemerintah Kota (Pemko) Batam, Rabu (11/6/2025).

Wakil Wali Kota Batam Li Claudia Chandra mengatakan program ini ditujukan untuk pengemudi ojek online (ojol), penambang boat pancung, dan penarik becak kayuh di Batam.

Secara rinci, program ini memberikan perlindungan sosial bagi 6.945 pekerja informal, yang terdiri dari 2.639 ojol dari Gojek, 3.910 ojol dari Grab, 297 ojol dari Maxim, 229 ojol dari Shopee, 21 penambang boat pancung, dan 49 penarik becak kayuh.

"Ini pertama di Indonesia. Ke depannya, kita menargetkan agar cakupan perlindungan ini bisa diperluas," kata Li saat menyerahkan secara simbolis kartu BPJS Ketenagakerjaan kepada para pekerja, Rabu (11/6/2025).

Menurut Li Claudia, para pekerja di sektor transportasi informal termasuk kelompok rentan yang rawan terhadap risiko kerja, sehingga menjadi prioritas dalam mendapatkan program perlindungan.

"Kami melihat sektor ini berkembang pesat. Selain menjadi sumber penghidupan bagi banyak orang, sektor ini juga sangat rentan risiko. Karena itu, perlindungan sosial menjadi kebutuhan mendesak," jelasnya.

Adapun jumlah iuran per bulan sebesar Rp10.000 untuk Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Rp6.800 per bulan untuk Jaminan Kematian. Sehingga dalam sebulan, Pemko Batam anggarkan Rp116,6 juta untuk program perlindungan sosial ini.

Di tempat yang sama, Direktur BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK) Pramudya Iriawan Buntoro mengatakan Kota Batam menjadi kota pertama yang melindungi ribuan pekerja informal.

Pramudya menjelaskan cakupan kepesertaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Batam sudah mencapai hampir 70%, tapi tantangan terbesar masih berada di sektor informal. 

Namun Pemko Batam bisa melakukan terobosan dengan melindungi para pekerja informal. "Kami berharap perlindungan ini tidak berhenti di sini. Ini adalah fondasi menuju masa depan yang lebih aman dan sejahtera, bahkan hingga hari tua," pungkasnya.(239)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper