Bisnis.com, BATAM - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepulauan Riau (Kepri) mencatat jumlah temuan uang palsu (upal) di Provinsi Kepri hingga Mei 2025 tercatat sebanyak 1.045 lembar.
Deputi Kepala Perwakilan BI Kepri Adidoyo Prakoso mengatakan temuan upal tahun ini mengalami penurunan sebanyak 328 lembar atau 24% dari temuan tahun 2024 sebanyak 1.373 kembar.
"Secara komposisi pecahan, temuan upal didominasi oleh pecahan Rp100.000 sebanyak 42,30% dan Rp50.000 sebanyak 57,70%," katanya di Batam, Selasa (10/6/2025).
Sepanjang periode Januari hingga Mei 2025, bulan dengan temuan upal terbanyak yakni pada Mei 2025 sebanyak 282 upal.
"Upal baru-baru ini banyak temuan di Lingga dan Tanjungpinang. Melihat data yang ada, sebenarnya turun apalagi dalam tiga tahun terakhir," ucapnya.
Dalam mengantisipasi kejahatan penggunaan upal, BI Kepri sendiri melakukan semacam asesmen untuk menyediakan Uang Rupiah yang aman melalui peningkatan kualitas unsur pengaman dan pemanfaatan hasil analisis laboratorium dari aplikasi BI Counterfeit Analysis Center (CAC), yang hasilnya dikoordinasikan dengan pemerintah.
Baca Juga
"Dengan BI-CAC, setiap bank dikasih akun untuk aplikasi ini. Ketika upal dicek ke aplikasi ini, biasa disitu ketahuan palsunya," tuturnya.
Bank Indonesia juga semakin gencar melakukan kampanye edukasi Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah secara masif, dengan pesan utama kepada masyarakat untuk memastikan keaslian Rupiah kertas melalui metode dilihat, diraba, dan diterawang.