Bisnis.com, PEKANBARU — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengusulkan pemindahan Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru ke lokasi baru di luar kota kepada Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.
Usulan ini disampaikan langsung oleh Gubernur Riau Abdul Wahid saat kunjungan kerja bersama seluruh bupati dan wali kota se-Riau ke kantor Bappenas, Senin (5/5/2025).
Menurut Gubernur Wahid, relokasi bandara menjadi salah satu kebutuhan strategis untuk mendukung pengembangan jangka panjang Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau secara keseluruhan. Saat ini, Bandara SSK II dinilai sudah tidak layak secara tata ruang karena berada di tengah kota dan dikelilingi permukiman padat.
"Secara perkembangan, tidak lagi pantas untuk masa depan. Jika bisa dibantu pemindahan ke luar kota, ini akan jauh lebih baik," ujar Wahid.
Wacana pemindahan bandara ke Kabupaten Siak sebenarnya bukan hal baru. Rencana ini pernah mencuat sejak masa kepemimpinan Wali Kota Pekanbaru sebelumnya.
Sejumlah alasan yang melatarbelakangi usulan ini antara lain keterbatasan lahan pengembangan dan kebutuhan penataan kota yang lebih terintegrasi.
Baca Juga
Menanggapi wacana tersebut, General Manager Bandara SSK II Pekanbaru Radityo Ari Purwoko menyatakan pihaknya siap menjalankan tugas sebagai operator jika relokasi direalisasikan.
Dia menilai, pengembangan atau relokasi harus melalui kajian mendalam, termasuk aspek ekonomi, aksesibilitas, arah angin (wind direction), serta masterplan dan Kawasan Kebisingan Penerbangan (KKP).
"Pemindahan bandara harus benar-benar memberi manfaat ekonomi dan memudahkan akses masyarakat, seperti contoh sukses di Bandara Kuala Namu di Sumut," kata Radityo.
Dia juga menegaskan, meski saat ini Bandara SSK II masih mampu menampung hingga 9 juta penumpang per tahun dan jumlah penumpang baru sekitar 3 juta, namun keterbatasan ruang pengembangan dan posisi bandara yang makin terjepit permukiman membuat perencanaan jangka panjang menjadi penting.
Dalam pertemuan di Bappenas itu, Pemprov Riau juga mengusulkan berbagai proyek strategis lain, seperti integrasi kawasan industri dan pembentukan balai benih kelapa. Gubernur Wahid berharap seluruh usulan ini bisa menjadi bagian dari sinergi pembangunan pusat dan daerah untuk percepatan transformasi wilayah Riau.