Bisnis.com, PEKANBARU -- Kenaikan harga beras premium di Riau yang kini mencapai Rp16.656 per kilogram dinilai ekonom Universitas Riau Edyanus Herman Halim tidak lepas dari faktor distribusi, pasokan, dan kondisi pasar yang dinamis.
Edyanus menjelaskan, pasar beras di Riau sangat bergantung pada musim dan pasokan dari luar daerah.
“Sekarang hujan turun hampir setiap hari, ini bisa saja mengganggu distribusi. Selain itu, hasil penertiban beras oplosan kemarin mungkin turut mempengaruhi pasokan ke pasar, sehingga harga naik,” kata Edyanus, Rabu (13/8/2025).
Dirinya menegaskan, pemerintah perlu memantau secara ketat aspek distribusi dan ketersediaan beras di pasar. Riau bukan wilayah penghasil beras, sehingga lalu lintas beras masuk harus dijaga agar tidak terjadi gejolak harga maupun permainan spekulan.
Menurutnya, ketergantungan Riau pada pasokan dari luar daerah membuat pengawasan terhadap distribusi dan struktur pasar menjadi krusial.
“Pengawasan harus konsisten dan berkesinambungan, sehingga pasar berjalan efisien dan harga tetap terkendali,” imbuhnya.
Baca Juga
Sebelumnya, data Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat rata-rata harga beras premium di Riau per 11 Agustus 2025 berada di angka Rp16.656/kg, atau naik 8,16 persen dibanding HET nasional sebesar Rp14.900/kg.