Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bareskrim Polri Gagalkan Peredaran Narkoba Jaringan Malaysia

Polisi berhasil gagalkan peredaran narkoba jenis sabu di Aceh Timur, yang masuk jaringan Malaysia.
Ilustrasi - Barang bukti sabu cair. (ANTARA FOTO/Lucky .R)
Ilustrasi - Barang bukti sabu cair. (ANTARA FOTO/Lucky .R)

Bisnis.com, Jakarta — Bareskrim Polri telah berhasil menggagalkan peredaran narkotika jenis sabu seberat 38 kilogram di wilayah Aceh Timur.

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Eko Hadi Santoso mengatakan bahwa pengungkapan kasus narkotika jenis sabu seberat 38 kilogram tersebut adalah hasil investigasi gabungan antara Bareskrim Polri dengan instansi terkait lainnya yang tergabung dalam Satgas NIC.

Menurutnya, Tim Satgas NIC mendapatkan informasi dari masyarakat ada peredaran Narkotika jenis Shabu dari Malaysia lewat jalur laut di perairan Aceh.

"Selanjutnya Tim Satgas NIC melakukan Joint Operasi dengan Polda Aceh, Polres Langsa, dan Bea Cukai, kemudian Tim juga melakukan profilling dan surveillance Target yang berada di Langsa," tuturnya di Jakarta Minggu (4/5/2025).

Eko menjelaskan pada hari Senin tanggal 28 April 2025 pukul 23.20 waktu setempat telah terjadi transaksi narkotika jenis shabu sebanyak 18 bungkus di Langsa. Kemudian, menurutnya, Tim Satgas NIC yang tengah berupaya menangkap pelaku, mendapatkan perlawanan.

"Terjadi kejar kejaran Tim dengan Target ke arah Aceh Timur. Pada saat terjadi kejar kejaran target membuang barang bukti narkotika jenis sabu ke jalan," katanya.

Selanjutnya kata Eko, pelaku berinisial S berhasil diamankan oleh Tim Satgas NIC di Jalan Medan-Banda Aceh, Seumatang Keude, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, Aceh. Menurut Eko, dari tangan tersangka telah diamankan 18 bungkus sabu siap jual.

"Setelah dilakukan penimbangan barang bukti beratnya mencapai 19,36 kilogram dan 18,54 kilogram," ujarnya.

Dia menegaskan bahwa Tim Satgas NIC bakal terus mengembangkan perkara ini dan mengungkap bandar besar di balik jaringan narkotika jenis sabu Malaysia-Aceh.

"Kami akan melakukan pengembangan jaringan ini dari mana saja," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper