Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BIEO 2025: Perekonomian Sumut Diproyeksikan Tetap Tumbuh Hingga 5,7%

Ekonomi Provinsi Sumatra Utara akan tetap tumbuh tinggi di rentang 4,9% - 5,7% (year-on-year/yoy) pada tahun 2025 namun juga tetap waspada.
Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut Indra Kuspriyadi (paling kanan) memaparkan materi prakiraan pertumbuhan ekonomi Sumut di tahun 2025 dalam agenda Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 di Medan, Selasa (10/12)./Bisnis-Delfi
Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut Indra Kuspriyadi (paling kanan) memaparkan materi prakiraan pertumbuhan ekonomi Sumut di tahun 2025 dalam agenda Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 di Medan, Selasa (10/12)./Bisnis-Delfi

Bisnis.com, MEDAN - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Utara memprakirakan ekonomi kawasan ini akan tetap tumbuh tinggi di rentang 4,9% - 5,7% (year-on-year/yoy) pada tahun 2025 namun juga tetap waspada.

Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Utara (KPw BI Sumut) Indra Kuspriyadi mengatakan bahwa perekonomian Sumut terus mengalami perbaikan di tahun ini dan tumbuh sedikit lebih tinggi di atas rata-rata ekonomi regional Sumatra (4,48%) dan nasional (4,95%) pada triwulan III-2024 yakni sebesar 5,20% yang ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor.

Tak hanya itu, indeks keyakinan konsumen juga tercatat mengalami perbaikan signifikan di tahun ini, berbalik arah dari hasil survei sebelumnya yang disebut Indra cenderung pesimis dibanding daerah lain.

“Ini menarik dan mungkin bisa menjadi satu peluang bagi pengusaha di bidang retail, jasa, hotel, restoran, dan kafe untuk meningkatkan kapasitas produksi maupun meningkatkan penjualan kepada konsumen secara langsung,” kata Indra dalam Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 bertema Reading the Direction of North Sumatera’s Economic Pendulum di Medan, Selasa (10/12).

Namun, ada sejumlah faktor risiko di akhir tahun 2024 hingga tahun 2025 yang disebut Indra perlu diwaspadai, seperti purchasing manufacture index dari kedua negara mitra dagang Sumut yakni Tiongkok dan AS yang berada di bawah zona ekspansif dan berpotensi menahan kinerja ekspor. Dikatakan Indra, hal ini tak lepas dari perilaku pelaku usaha di kedua negara tersebut yang tengah menunggu arah kebijakan kepemimpinan rezim terpilih di AS mengingat tagline Make America Great Again yang diusung Presiden AS terpilih Donald Trump cenderung mementingkan kepentingan dalam negeri.

“Ada kemungkinan America akan mempergunakan sebanyak mungkin komponen dalam negeri untuk perekonomiannya dan menahan laju impornya sehingga kita juga harus cukup waspada,” tambahnya.

Begitupun dengan Tiongkok yang diperkirakan akan lebih hati-hati dalam pembelian ke depan. Indra mengatakan bahwa Indonesia sejatinya memiliki pintu keluar dari situasi tersebut, terutama dengan penggencaran industri hilir dalam negeri dari komoditas ekspor seperti melalui program biodiesel B40, B50.

Di samping itu, UMKM juga disebut sebagai salah satu sektor yang perlu dikembangkan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Dikatakan Indra, pengembangan UMKM oleh BI akan fokus kepada UMKM pangan strategis, UMKM potensi ekspor, UMKM digital, UMKM hijau, serta akses keuangan dan sistem informasi UMKM dengan mengacu kepada tiga pilar yakni korporatisasi, kapasitas, dan pembiayaan.

“Melalui korporatisasi, kami mendorong UMKM agar setidaknya bergabung dalam sebuah ekosistem yang mendukung usahanya sehingga memiliki daya saing tinggi, lebih memiliki akses kemudahan usaha serta mengurus perizinan,” kata dia.

Direktur Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Sumut Ritha Dalimunthe menyampaikan, meski UMKM mendominasi sektor kewirausahaan di Sumut, kontribusinya terhadap produk domestik bruto masih terbatas, hanya mencapai 46,51%.

“Hal ini menunjukkan ketidakseimbangan sehingga pemerintah provinsi Sumatera Utara perlu memperkuat hilirisasi dan kewirausahaan untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi, serta melakuan transformasi structural menuju industri berbasis pertanian,” kata Ritha.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Kadin Sumut Firsal Dida Mutyara mengatakan bahwa UMKM berpotensi merambah pasar yang lebih luas dengan digitalisasi sehingga berdampak pula pada ekonomi Sumut, di samping mengandalkan dari ekspor produk unggulan. Oleh karena itu, perlu ada peningkatan kapabilitas pelaku UMKM di sisi teknologi digital.

“Kolaborasi dengan platform e-commerce, pelatihan manajemen digital, serta akses keuangan pembiayaan berbasis teknologi harus menjadi prioritas,” kata Firsal.

Dari sisi tenaga kerja, Firsal juga menyebut bahwa Kadin Sumut berupaya mewujudkan kompetensi SDM melalui pendidikan (vokasi) seperti pemagangan yang bekerja sama dengan perusahaan anggota Kadin Sumut.

Direktur Utama PT Kinra VT Moses Situmorang juga menekankan pentingnya daerah memahami keunggulan masing-masing daerah dan mempersiapkan tenaga kerja yang sesuai dengan economic advantage tersebut.

“Setiap daerah punya economic advantage nya sendiri-sendiri. Di Sumut yang basisnya pertanian dan perkebunan ialah oleochemical, tapi SDM kita banyak di Penang dan menangani semi conductor. Ini perlu kita fokuskan lagi agar SDM kita sesuai dengan keunggulan yang dimiliki daerah,” kata Moses.

Hal senada juga disampaikan Siti Zaleha, Analis Kebijakan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sumut. Menurutnya, perlu pengembangan SDM yang sesuai dengan sektor strategis agar memuluskan masuknya investasi ke Sumut.

“SDM yang memiliki kemampuan sesuai sektor yang ditawarkan adalah salah satu kunci penarik investasi di samping lahan yang sudah clean and clear dan insentif yang ditawarkan kepada pengusaha,” kata Siti.

Sementara itu Kepala Diskominfo Sumut Ilyas Sitorus yang mewakili Penjabat Gubernur Sumut pada kesempatan ini mengatakan bahwa pemerintah provinsi Sumut berkomitmen terus mendukung iklim investasi, seperti denganmempercepat pembangunan jalan, pelabuhan, hingga akses energi.

Dia menyebut bahwa kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan akademisi harus terus ditingkatkan untuk menghasilkan kebijakan yang tepat sasaran. Pemprov Sumut juga telah bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk peningkatan kapasitas SDM.

“Investasi pada pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan adalah kunci. Salah satunya ialah dengan mempercepat digitalisasi,” kata Ilyas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Delfi Rismayeti
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper