Bisnis.com, PALEMBANG – Inflasi di Sumatra Selatan (Sumsel) menunjukkan tren yang meningkat pada periode November 2024 sebesar 0,73% secara year on year (yoy) dan 0,58% secara month to month.
Ekonom Universitas Sriwijaya, Sukanto memandang bahwa dari sisi permintaan (agregat demand) inflasi mencerminkan adanya peningkatan aktivitas ekonomi yang didorong oleh meningkatnya konsumsi dari masyarakat.
“Hal ini tentu akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” kata dia, Selasa (3/12/2024).
Namun, dia mencatat bahwa inflasi di Sumsel lebih dipengaruhi oleh lonjakan harga komoditas seperti tomat, bawang merah, emas perhiasan, minyak goreng, serta tarif angkutan udara. Dimana kondisi ini dapat menurunkan daya beli masyarakat.
Sementara menjelang akhir tahun, kata Sukanto, inflasi diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan aktivitas keagamaan dan perayaan tahun baru yang turut mendorong kenaikan harga beberapa barang.
“Belum lagi liburan sekolah yang dimulai pertengahan Desember, sehingga sebagian besar masyarakat memanfaatkan momen libur sekolah untuk rekreasi,” ujarnya.
Baca Juga
Oleh karena itu, adanya penurunan tarif angkutan udara sebesar 10% yang telah ditetapkan pemerintah, diharapkan dapat meredam laju inflasi.
“Tetapi tingginya permintaan pada moda transportasi lain serta akomodasi wisata tetap menjadi perhatian untuk mencegah inflasi yang lebih tinggi di Sumsel,” tegasnya.