Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumsel Antisipasi Gagal Panen di Lahan Lebak di Tengah Prakiraan Curah Hujan Meningkat

Peningkatan signifikansi curah hujan disebut dapat mengganggu aktivitas panen dan tanam pada sektor pertanian di sejumlah provinsi, termasuk Sumsel.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel Bambang Pramono./Bisnis-Husnul
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel Bambang Pramono./Bisnis-Husnul

Bisnis.com, PALEMBANG — Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Sumatra Selatan mewaspadai potensi kegagalan penanaman di lahan lebak sejalan dengan prakiraan cuaca hujan di wilayah tersebut. 

Melansir dari situs resmi BMKG, prediksi peningkatan signifikansi curah hujan disebut dapat mengganggu aktivitas panen dan tanam pada sektor pertanian di sejumlah provinsi, termasuk diantaranya Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel).

Kepala DPTPH Sumsel Bambang Pramono mengatakan bahwa beberapa kabupaten seperti Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan dan OKU Timur seharusnya sudah masuk musim kemarau. 

Namun demikian, intensitas hujan di wilayah itu masih cukup tinggi dan hari hujan masih cukup banyak. 

“Hal ini tentunya berpengaruh walaupun tidak signifikan terkait kondisi saat ini di Sumsel, terutama lokasi lebak yang diharapkan di bulan ini sudah mulai panen,” ujarnya, Selasa (12/8/2025).

Menurutnya, lokasi produksi yang memiliki jenis lahan lebak memang diharapkan curah hujannya tidak terlalu tinggi. 

Dengan begitu proses panen untuk supron II dapat segera dilakukan dan percepatan pertanaman bisa dilaksanakan di bulan September mendatang.

“Kita harapkan tentu saja selesai musim tanam di IP200 ini kita akan melakukan percepatan pertanaman sampai dengan September,” katanya. 

Bambang menambahkan, upaya akselerasi pertanaman di September ditunjukkan agar hasil produksi tercatat untuk kontribusi di tahun ini. 

Pasalnya, jika pertanaman dilakukan setelah bulan September kontribusi hasil panen akan masuk ke tahun 2026. 

“Masih ada waktu sekitar 50 hari ke depan, bagaimana mengamankan percepatan panen, bagaimana mengamankan pertanaman yang sudah siap panen, menyiapkan pompa untuk olah tanah di musim tanam yang ketiga lahan irigasi teknis dan lahan lebak di musim tanam kedua,” jelas Bambang. 

Saat ini, imbuhnya, untuk lahan IP200 dan IP100 di Sumsel telah memasuki musim panen. Namun, di Sumsel belum ada laporan petani yang mengalami gagal panen karena curah hujan tinggi. 

“Alhamdulillah, walaupun hari hujan cukup banyak namun tidak menyebabkan genangan,” jelasnya. 

Bambang menambahkan, sebagai antisipasi pihaknya juga telah mengimbau dan mengajak 17 kabupaten/kota mewaspadai terkait adanya curah hujan yang masih tinggi. 

“Seperti dengan menyiapkan langkah pompanisasi, termasuk di lokasi yang sudah masuk kemarau guna memenuhi kebutuhan air,” pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro