Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jaga Inflasi, BI Ingatkan Pemprov Sumbar Soal Pasokan Pangan pada Momen Nataru 2024

Alasan penting bagi daerah memastikan pasokan pangan pada Nataru itu, karena akan ada banyak kunjungan wisatawan ke Sumbar.
Pedagang beraktivitas di pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (15/10/2024). Bisnis/Abdurachman
Pedagang beraktivitas di pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (15/10/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, PADANG - Bank Indonesia mengingatkan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat untuk memastikan pasokan pangan menyambut libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 cukup dan terkendali.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumbar M Abdul Majid Ikram mengatakan alasan penting bagi daerah memastikan pasokan pangan pada Nataru itu, karena akan ada banyak kunjungan wisatawan ke Sumbar. 

"Bila wisatawan banyak berkunjung, artinya kebutuhan meningkat dari kondisi normalnya. Seperti kebutuhan beras, cabai merah, bawang merah, hingga untuk sembakonya," kata Majid, Selasa (5/11/2024).

Dia menyebutkan langkah memastikan ketersediaan atau pasokan pangan pada momen libur Nataru 2024 nanti, agar inflasi Sumbar tetap terjaga dengan baik.

Sampai saat ini kondisi inflasi di Sumbar, kata Majid, komoditas yang memberikan andil inflasi itu komoditas bawang dan harga emas perhiasan.

"Untuk bawang karena memang pasokan menurun. Kemudian untuk emas karena global uncertainty yang meningkat, sehingga ada kekhawatiran ekonomi dunia sehingga banyak yang berspekulasi ke emas," jelasnya.

"Bagi BI Sumbar perkembangan ini masih dalam koridor target. Makanya mendorong pemda untuk meningkatkan pasokan pangan khususnya memasuki Nataru," harapnya.

Sebelumnya, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi di Sumbar pada Oktober 2024 terkendali dengan baik yakni 1,65% secara yoy yang disebabkan komoditas bawang merah dan emas perhiasan.

Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto mengatakan berdasarkan hasil pemantauan BPS di 4 kabupaten dan kota, pada Oktober 2024 terjadi inflasi yoy sebesar 1,65% atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,52 pada Oktober 2023 menjadi 106,24 pada Oktober 2024.

Dari 4 kabupaten dan kota itu, Inflasi yoy tertinggi terjadi di Kabupaten Dharmasraya sebesar 2,56% dengan IHK sebesar 106,81 dan terendah terjadi di Kota Padang sebesar 1,38% dengan IHK sebesar 106,18.

"Kalau dilihat secara mtm Sumbar mengalami inflasi sebesar 0,11%. Angka deflasi yang cukup besar sebenarnya," kata Sugeng dikutip dari data BPS.

Dia menjelaskan komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yoy pada Oktober 2024 itu, mulai dari bawang merah, emas perhiasan, beras, hingga telur ayam ras.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper