Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pinang Kering Naik, Sementara Kopra dan Tepung Sagu Turun

Harga komoditas perkebunan di Provinsi Riau mengalami perubahan pada pekan ini. Salah satu komoditas yang mengalami kenaikan adalah pinang kering.
Pengolahan sagu./Ist
Pengolahan sagu./Ist

Bisnis.com, PEKANBARU — Harga komoditas perkebunan di Provinsi Riau mengalami perubahan pada pekan ini. Salah satu komoditas yang mengalami kenaikan adalah pinang kering. Menurut data Dinas Perkebunan, harga pinang kering di Riau saat ini mencapai Rp6.866 per kilogram.

Kepala Dinas Perkebunan Riau, Zulfadli menjelaskan kenaikan harga pinang kering tersebut berlaku di beberapa daerah, antara lain Kabupaten Kampar, Kabupaten Siak, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Indragiri Hilir, dan Kabupaten Kepulauan Meranti. "Harga pinang kering naik sehingga harga pekan ini sebesar Rp6.866 atau naik Rp866 per kilogram," ujarnya, Kamis (8/6/2023).

Sementara itu, harga komoditas perkebunan lainnya di Provinsi Riau juga mengalami perubahan. Harga kelapa butiran di Kabupaten Kuansing, Kampar, dan Kepulauan Meranti, misalnya, mencapai Rp2.904 per kilogram untuk periode minggu ini, atau mengalami kenaikan dibandingkan dengan harga minggu sebelumnya.

Selanjutnya, untuk harga Bahan Olahan Karet Rakyat (Bokar) di tingkat petani maupun di beberapa Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) di Kabupaten/Kota, khususnya di KUB Kabupaten Kampar, mencapai Rp9.550 per kilogram. Namun, tidak semua komoditas mengalami kenaikan harga. Harga kopra mutu kering (100%) di Kabupaten Indragiri Hilir dan Kabupaten Kepulauan Meranti mengalami penurunan menjadi Rp5.666 per kilogram dibandingkan dengan harga minggu sebelumnya.

Demikian pula, harga tepung sagu basah di Kabupaten Siak, Kabupaten Indragiri Hilir, dan Kabupaten Kepulauan Meranti juga mengalami penurunan menjadi Rp2.352 per kilogram, turun dari harga minggu lalu.

"Perubahan harga komoditas perkebunan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pasokan, permintaan, dan kondisi pasar. Dalam menghadapi fluktuasi harga ini, para pelaku usaha di sektor perkebunan diharapkan dapat melakukan strategi yang tepat guna mengoptimalkan potensi pasar serta menjaga keberlanjutan produksi komoditas perkebunan di Riau," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper