Bisnis.com, PADANG - Kenaikan harga tiket pesawat dalam beberapa bulan terakhir, menjadi pemicu utama inflasi di Sumatra Barat sepanjang Januari 2019.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar Sukardi mengatakan inflasi di daerah itu paling dominan dipicu kenaikan harga tiket pesawat yang sudah terasa sejak Desember tahun lalu.
“Paling besar memang dari tarif angkutan udara, kontribusinya terhadap pembentukan inflasi Sumbar sebesar 0,22%,” ujarnya, Jumat (1/2/2019).
Sukardi memaparkan kenaikan harga tiket pesawat sepanjang Januari 2019 mencapai 16,7%, dan berkontibusi paling besar terhadap inflasi daerah itu.
BPS mencatat inflasi dua kota, yakni Kota Padang dan Bukittinggi masing – masing sebesar 0,24% dan 0,39%.
Selain tarif angkutan udara, untuk Kota Padang inflasi juga dipicu naiknya biaya bimbingan belajar sebesar 20,11%, lalu udang basah 7,59%, ongkos bidan naik 5,88%, ikan tongkol 4,17%, emas perhiasan 1,10%, batu bata 2,67%, semen 1,6%, pizza 5%, dan besi beton 2,25%.
Sementara, di Bukittinggi, beberapa yang mengalami kenaikan secara signifikan antara lain sewa rumah naik 1,31%, sewa mobil naik 1,44%, emas perhiasan 2,39%, kopi bubuk 4,2%, teri 2,7%, dan lemari pakaian 2,9%.
Komoditas pangan yang selama ini kerap menjadi pemicu inflasi justru mengalami deflasi, seperti cabai merah turun 6,97% di Padang dan turun 16,76% di Bukittinggi.
Kemudian, bawang merah turun 2,25% di Padang dan 3,49% di Bukitinggi. Beras turun 086%, dan daging ayam ras turun 6,53%.
Secara umum, inflasi awal tahun ini di Kota Padang didominasi kelompok pengeluaran bidang pendidikan, rekreasi dan olahraga yang mengalami kenaikan 1,66% dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,02%.
Lalu, di Bukittinggi kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami kenaikan 0,47%, kelompok sandang 0,45%, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,5%.
Kelompok bahan makanan yang selama ini paling rentan menyebabkan inflasi Sumbar justru mengalami deflasi, di Padang misalnya, kelompok bahan makanan turun sebesar 0,63% dan di Bukittinggi mengalami penurunan 2,19%