Bisnis.com, PADANG – Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mendapatkan alokasi program Sapi Indukan Wajib Bunting (Siwab) dengan cara Inseminasi Buatan (IB) untuk 80.000 ekor sapi tahun ini guna memastikan produksi sapi terus meningkat.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar Erinaldi menyebutkan dalam 3 tahun terakhir, daerah itu sudah rutin menerapkan inseminasi buatan untuk mendongkrak produksi sapid an kerbau.
“Tahun ini kami dapat alokasi untuk 80.000 ekor, dengan estimasi hasil produksi [daging] secara nominal mencapai Rp250 miliar,” ujarnya di Padang pada Jumat (18/1/2019).
Menurutnya, penambahan populasi sapi itu penting dilakukan dan seimbang dengan kebutuhan untuk dipotong, sehingga indikator inflasi tetap terjaga.
Dia mengatakan populasi sapi di Sumbar saat ini berkisar 400.000 ekor ditambah kerbau 100.000 ekor.
Jumlah itu, tambahnya, masih perlu terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan daging di daerah itu. Apalagi, daging dari Sumbar juga dipasarkan di provinsi tetangga seperti Riau dan Jambi.
Adapun, program IB di daerah itu sepanjang tahun lalu sudah mencapai 106.000 ekor, meningkat dari pencapaian tahun sebelumnya yang hanya 103.000 ekor.
Dia mengatakan meski alokasi anggaran untuk IB tahun ini hanya untuk 80.000 ekor, pemda setempat tetap menyiapkan dana operasional untuk kebutuhan yang lebih tinggi, mencapai 120.000 ekor.
Erinaldi mengungkapkan anggaran yang disediakan untuk inseminasi buatan bagi satu ekor sapi sebesar Rp30.000. Sepanjang tahun lalu, tercatat 46.000 ekor kelahiran sapi melalui program inseminasi buatan.
“Hasilnya, jika satu ekor sapi yang dilahirkan melalui program itu dihitung Rp5 juta saja, maka dari 46.000 ekor tersebut menghasilkan Rp250 miliar,” ucapnya.
Daerah dengan program IB terbanyak di Sumbar adalah Kabupaten Padang Pariaman, Tanah Datar, Pesisir Selatan, Limapuluh Kota, dan Agam.