Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur Mahyeldi: Ranah Minang Berpotensi jadi Pusat Ekonomi Syariah Nasional

Masyarakat Sumbar memegang teguh falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) yang sejalan dengan prinsip keuangan syariah.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PADANG – Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah menyatakan bahwa Ranah Minang memiliki peluang besar untuk menjadi pusat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional. 

Sebagai langkah awal, kata Mahyeldi, penting memperkuat literasi investasi syariah di tengah masyarakat. Dimana kini ada sekitar 98% masyarakat Sumbar beragama Islam, dan memegang teguh falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) yang sejalan dengan prinsip keuangan syariah. 

"Kondisi yang terjadi kini rendahnya pemahaman membuat sebagian masyarakat masih rentan terjebak pada praktik investasi ilegal," ujar dia saat membuka Minangkabau Sharia Investment (MiSI) 2025 di Aula Kantor Gubernur, Selasa (26/8/2025).

Menurutnya Sumbar punya modal sosial dan budaya yang kuat untuk mengembangkan investasi syariah. Tapi literasi yang lemah membuat masyarakat kita mudah tergiur investasi ilegal. Karena itu edukasi keuangan syariah menjadi sebuah kebutuhan.

Dia mengajak generasi muda untuk berani memanfaatkan peluang pasar modal syariah yang terus berkembang. Instrumen seperti saham syariah, sukuk, dan reksa dana dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah bila dikelola dengan pemahaman yang tepat.

“Kami membutuhkan anak-anak muda yang melek finansial, mampu mengelola investasi dengan cerdas, dan menjadikannya energi baru untuk menggerakkan ekonomi Sumbar,” sebut gubernur.

Oleh karena itu, kegiatan MiSI 2025 merupakan program kolaboratif antara Yayasan Zahabat Eksyar Indonesia (ZEI), Bursa Efek Indonesia (IDX), dan BeraniKarya, dapat menjadi langkah mewujudkan Sumbar ekonomi syariah

Direktur Eksekutif ZEI Reza Firmansyah Hasibuan menyampaikan MiSI 2025 menjadi jembatan untuk meluruskan persepsi anak muda tentang investasi.

“Masih banyak yang menganggap investasi itu rumit atau bertentangan dengan syariat. Lewat MiSI, kami ingin menunjukkan bahwa pasar modal syariah adalah ruang investasi yang aman, transparan, dan sesuai nilai Islam,” ujarnya.

Acara yang bertema Merdeka Finansial Tanpa Riba Saatnya ke Pasar Modal Syariah ini mendapat dukungan dari KDEKS Sumbar, Bank Indonesia, OJK, MES, serta komunitas mahasiswa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro