Bisnis.com, BATAM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) dan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri menilai upaya mendorong hilirisasi bahan baku dan sumber daya alam diperlukan untuk memperkuat daya saing dan pertumbuhan ekonomi di Kepri.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kepri Riki Rionaldi mengatakan saat ini upaya pengembangan UMKM di Kepri akan diprioritaskan pada hilirisasi produk berbasis sumber daya alam lokal. Tujuannya untuk menjadikannya bernilai tambah tinggi.
"Contohnya teripang dan gonggong yang dapat menjadi bahan baku industri kosmetik dan kesehatan. Proses hilirisasi ini tidak hanya memperluas pasar, tapi juga mampu meningkatkan nilai jual produk berkali-kali lipat," katanya , Selasa (26/8/2025).
Menurut Riki, hilirisasi produk UMKM ini berawal dari riset dan inovasi dari SMK perikanan lokal, agar UMKM memiliki standar produksi untuk kebutuhan internasional. "Dengan demikian, produk olahan laut Kepri mampu bersaing di tingkat global," imbuhnya.
Kepala BI Perwakilan Kepri Rony Widijarto mengatakan saat pertumbuhan ekonomi tengah meningkat seperti sekarang ini, momentum tersebut harus dimanfaatkan UMKM untuk naik kelas.
"Ini merupakan saat yang tepat bagi UMKM Kepri untuk bangkit, berinovasi, dan memanfaatkan momentum agar bisa bersaing di tingkat global," ucapnya.
Baca Juga
Sekarang pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan II/2025 tumbuh sebesar 7,14%, menjadi yang tertinggi ketiga nasional dan pertama di Sumatra.
Rony melihat hilirisasi bahan baku dan sumber daya alam merupakan salah satu cara mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu menurut Rony, masih ada sejumlah cara lainnya yang efektif mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Pertama mendorong normalisasi frekuensi dan perluasan rute penerbangan baru di Kepri untuk peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman)," jelasnya.
Selanjutnya penguatan aspek akses, amenitas, atraksi, pelaku dan promosi sebagai upaya mendorong pemulihan sekor pariwisata.
"Lalu mendorong peningkatan investasi melalui penguatan insentif dan regulasi, serta mendorong perluasan digitalisasi sistem pembayaran dan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah," paparnya.
Dan terakhir, memperkuat program pemberdayaan UMKM hingga dapat menghasilkan produk-produk unggulan berorientasi ekspor.(239)
Caption :