Bisnis.com, BATAM - Emiten PT Puri Global Sukses Tbk (PURI) atau PGS akan mulai menggarap proyek properti baru dengan total nilai Rp880 miliar pada tahun ini.
Proyek-proyek tersebut, yakni Proyek Monde City Phase II dengan nilai proyek Rp280 miliar, lalu Monde Raffle Business District dengan nilai proyek Rp100 miliar, dan Perumahan Tembesi Landed Residence dengan nilai proyek Rp500 miliar.
Selain itu, Corporate Secretary PGS Jessica mengatakan, perseroan memiliki sejumlah proyek yang akan diselesaikan pada tahun ini.
Adapun, proyek-proyek tersebut, antara lain The Monde Residence, The Monde City, The Monde Bay Residence, De Diamond Residence, De Monde Junction, Apartemen The Monde Residence, Apartemen The Monde City, Perumahan Monday Raffle Residence, Monde Bay Commercial Block, dan Perumahan Gold Block.
"Untuk proyek perumahan ada total 437 unit, dengan total nilai proyek di angka Rp474 miliar. Ruko ada 32 unit senilai Rp28 miliar dan apartemen ada 292 unit senilai Rp108 miliar," ujar Jessica usai Public Expose Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa PURI di Batam, Senin (23/6/2025).
Sementara itu, secara keseluruhan, total nilai dari proyek yang telah direalisasikan PGS hingga saat ini adalah senilai Rp1,8 triliun.
Baca Juga
"Nilai Rp1,8 triliun berasal dari pembangunan 1.158 unit rumah senilai Rp1,13 triliun, lalu 66 unit ruko senilai Rp111 miliar, dan 1.540 unit apartemen senilai Rp620 miliar," katanya.
Selanjutnya, Jessica menuturkan, total aset perseroan meningkat dari Rp344 miliar pada 2023 menjadi Rp487 miliar pada 2024.
"Peningkatan total aset juga diwarnai dengan peningkatan liabilitas yang tahun ini sebesar Rp373 miliar, meningkat dari tahun 2023 sebesar Rp216 miliar," jelasnya.
Untuk kinerja pada kuartal I/2025, perusahaan telah membukukan pendapatan Rp15,78 miliar.
"Pendapatan tersebut ditopang oleh pendapatan dari penjualan apartemen. Dari target sebesar Rp141 miliar, maka pada kuartal I/2025 sudah tercapai 11%," ungkapnya.
Mengenai rencana pendanaan ke depannya, Jessica menyebut, untuk saat ini belum ada rencana penerbitan saham baru dan juga penerbitan surat utang.
"Pada saat ini, perusahaan lebih fokus mendanai proyek dari dana internal maupun pendanaan dari perbankan," pungkasnya.