Bisnis.com, BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam kembali mendatangkan empat unit Ship to Shore (STS) crane yang akan segera beroperasi di Pelabuhan Batu Ampar.
Empat unit STS crane tersebut tiba di Batam pada 19 Mei 2025 kemarin. Wakil Kepala BP Batam Li Claudia Chandra mengatakan sekarang Pelabuhan Batu Ampar sudah memiliki lima STS crane. STS crane pertama beroperasi di Pelabuhan Batu Ampar sejak September 2023.
"Selain 5 STS crane, selanjutnya Pelabuhan Batu Ampar akan dilengkapi dengan 2 unit Habor Mobile Crane dan 12 unit Rubber-Tyred Gantry Crane (RTG) yang akan datang secara bertahap," ujar Li Claudia, Kamis (22/5/2025).
Li menjelaskan kelima STS crane tersebut akan meningkatkan kapasitas operasional pelabuhan dari 350.000 TEUs menajadi 900.000 TEUs, dengan nilai investasi mencapai Rp 1,2 triliun.
"Setelah ini kami akan lakukan commisioning test untuk persiapan pengoperasian Agustus 2025 mendatang. Mudah-mudahan semuanya berjalan lancar," katanya lagi.
Sebelumnya, BP Batam melakukan transformasi Pelabuhan Batu Ampar dari pengoperasian konvensional menjadi semi otomatis sejak 1 September 2023, dimana operasionalnya ditangani oleh Persero Batam.
Baca Juga
Dulunya, pelabuhan bongkar muat tersebut hanya menggunakan crane mobile untuk memuat dan membongkar kontainer.
Dermaga Utara kemudian dioperasikan oleh Persero Batam sejak 1 November 2023 lewat Kerja Sama Pemanfaatan Aset Dalam Ruang Lingkup Pemerintah (DRPI) dengan menggunakan sistem pengelolaan bongkar muat Batam Terminal Operating System (B-TOS).
Dari data yang dihimpun oleh Badan Usaha Pelabuhan, waktu tunggu kapal atau Berthing Time setelah mengoperasikan 1 unit STS Crane menurun sebesar 50%.
Kemudian, volume kontainer tahun 2024 mencapai 420.000 TEUs, naik 18% (yoy) atau mencapai 84% dari total volume pelabuhan di Batam.
Selain itu, kunjungan Kapal tahun 2024 mencapai 3.243, naik 22% (yoy) dibandingkan tahun 2023.(239)