Bisnis.com, PEKANBARU — Provinsi Riau terus mempertahankan dominasinya sebagai daerah dengan realisasi investasi tertinggi di Pulau Sumatra sejak 2020. Pada 2024, Riau juga berhasil menempati peringkat keenam secara nasional dalam pencapaian investasi.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Riau, Helmi, menyebutkan realisasi investasi di Riau pada 2024 mengalami kenaikan sebesar 12,53% dibandingkan tahun sebelumnya.
"Meskipun tidak mencapai target yang ditetapkan, tren pertumbuhan investasi di Bumi Lancang Kuning terus menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam lima tahun terakhir," ungkapnya, dikutip pada Selasa (4/2/2025).
Dia merincikan pada 2020, Riau mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp49,64 triliun, melampaui target awal yang ditetapkan sebesar Rp40,81 triliun.
Menurutnya sektor konstruksi menjadi penyumbang terbesar dengan nilai Rp10,7 triliun. Selain itu, investasi yang masuk pada tahun tersebut berhasil menyerap 123.126 tenaga kerja.
Selanjutnya pada 2021, realisasi investasi meningkat menjadi Rp53,05 triliun dengan target awal Rp49,10 triliun. Industri kertas dan percetakan menjadi sektor dominan dengan nilai investasi mencapai Rp11,1 triliun. Namun, serapan tenaga kerja mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, yakni sebanyak 61.195 orang.
Baca Juga
Laju investasi semakin pesat pada 2022 dengan nilai mencapai Rp82,50 triliun, jauh melampaui target Rp60,48 triliun. Sektor listrik, gas, dan air menjadi penyumbang terbesar dengan nilai investasi Rp20,8 triliun.
Kemudian pada 2023, investasi yang terealisasi sebesar Rp78,47 triliun, sedikit lebih rendah dari target awal Rp90 triliun. Sektor kehutanan menjadi sektor dominan dengan serapan tenaga kerja sebanyak 65.189 orang.
"Untuk 2024, Riau mencatatkan nilai investasi sebesar Rp88,30 triliun, masih di bawah target yang ditetapkan sebesar Rp106,07 triliun. Meski begitu, pencapaian ini tetap menunjukkan tren positif, terutama dalam serapan tenaga kerja yang meningkat signifikan menjadi 97.201 orang," ungkapnya.
Helmi menegaskan meskipun dalam dua tahun terakhir target investasi belum tercapai, Riau tetap menjadi tujuan utama bagi investor. Hal ini dibuktikan dengan tren pertumbuhan investasi yang terus meningkat serta dampak positif yang dirasakan masyarakat, terutama dalam hal penciptaan lapangan kerja.
"Nilai investasi yang terus naik menunjukkan bahwa Riau masih menjadi magnet bagi investor. Dampak yang paling nyata adalah peningkatan serapan tenaga kerja, yang tentu saja berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah," pungkasnya.
Dengan berbagai potensi yang dimiliki, Riau optimistis dapat terus menarik investasi di berbagai sektor dan memperkuat posisinya sebagai pusat ekonomi utama di Sumatra.