Cerita Pengendara saat Melintasi Jalan Tol Padang-Sicincin yang Disuguhkan Keindahan Alam

Bisnis.com, PADANG - Penerapan penggunaan jalan Tol Padang - Sicincin secara ujicoba selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 memberikan kenangan terindah bagi pengendara yang telah melintasi jalan yang dibangun oleh PT Hutama Karya (Persero) tersebut.

Hal yang paling banyak disorot pengendara saat melintasi jalan Tol Padang - Sicincin itu adalah pemandangan alam yang begitu menakjubkan sepanjang jalan yang mencapai 36,6 kilometer. 

Halbert, pengendara yang pernah menggunakan jalan Tol Padang - Sicincin, mengatakan sudah cukup lama menanti kesempatan menjajal jalan Tol Padang - Sicincin itu, karena dari jalan tol yang ada di Sumatra, pembangunan jalan tol di Sumatra Barat yang terbilang cukup lama proses pengerjaannya.

“Sudah lama saya nantinya momen untuk melalui jalan tol Padang - Sicincin ini. Akhirnya kesempatan itu datang, dan ternyata sepanjang perjalanan, pemandangan dari berbagai sisi, sangatlah indah. Rute jalan yang menyenangkan,” katanya, Rabu (8/1/2025).

Dia menceritakan dengan kondisi alam Sumbar yang begitu asri, seperti hutan yang terlihat hijau, bentangan sawah yang begitu luas, serta pemandangan bukit barisan, menjadi momen yang menyenangkan saat menempuh jalan Tol Padang - Sicincin.

Baginya, kesempatan menggunakan jalan Tol Padang - Sicincin dalam ujicoba itu, tidak hanya dimanfaatkan untuk dirinya sendiri, tapi juga mengajak anak dan istrinya, yang ketika hendak pergi ke Kota Bukittinggi.

“Jadi waktu libur akhir tahun kemarin ini, saya ke Bukittinggi bersama keluarga. Pulang dan pergi saya gunakan jalan tol nya. Pergi waktu pagi, lalu untuk esok harinya, saat saya hendak kembali ke Padang, saya masuk ke jalan tol dari Sicincin waktu siang, cuaca cerah sekali. Jadi pemandangan ketika itu benar-benar membuat kami senang,” ungkapnya.

Kemudian pengendara lainnya yang juga ikut menggunakan jalan Tol Padang - Sicincin, Zulfikar mengatakan sepanjang perjalanan di jalan tol, selain ada rasa senang, juga ada rasa kagum. Karena setelah sekian lama menunggu kesiapan Tol Padang - Sicincin bisa digunakan, akhirnya di penghujung tahun ini bisa terwujud.

“Awalnya saya lihat di pemberitaan dan di media sosial, terekam pemandangannya yang indah. Pas coba masuk tol, ternyata iya, pemandangan yang indah sepanjang perjalanan Tol Padang - Sicincin itu,” ujarnya.

Zulfikar juga berpendapat, seandainya jalan tol dari Padang menuju Pekanbaru benar-benar tuntas 100%, maka keindahan alam yang di tol Padang - Sicincin yang panjangnya 36,6 km ini, sangat memungkin kalau akan ada pemandangan alam yang lebih indah di trase-trase jalan berikutnya itu.

“Belum lagi nanti dari Sicincin menuju Bukittinggi, dan lanjut ke Payakumbuh hingga ke Pekanbaru. Saya yakin, jalan tol Padang - Pekanbaru bakal menjadi julukan jalan tol terindah yang ada di Sumatra,” ungkapnya.

Untuk itu, dia berharap pengerjaan jalan tol di Sumbar bisa terus dikebut hingga benar-benar bisa menghubungkan Sumbar - Riau. Karena selain bisa mempermudah dan mempercepat akses jalan antar provinsi, keberadaan jalan tol akan dapat memberikan dampak ekonomi antar daerah.

“Semoga uji coba Tol Padang - Sicincin ini diperpanjang, karena momen perjalanannya sangat menyenangkan, dan di situ sisi memang sangat membantu mempersingkat jarak waktu berkendara untuk menuju daerah lainnya,” tutup Zulfikar.

Terkait ujicoba jalan tol Padang - Sicincin yang telah berakhir pada 2 Januari 2025 kemarin, PT Hutama Karya mencatat total pengguna jalan Tol Padang - Sicincin pada masa uji coba fungsional selama Nataru 2024/2025 mencapai 46.900 kendaraan.

Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro dalam keterangan resmi menyampaikan jalan tol Padang - Sicincin menjadi trafik tertinggi selama Nataru 2024/2025 untuk jalan tol Trans Sumatra.

“Kami melihat dengan tingginya volume kendaraan, khususnya Tol Padang - Pekanbaru itu, menjadi bukti bahwa jalan bebas hambatan sangat diharapkan pengendara,” ujarnya.

Menurutnya dengan kondisi arus lalu lintas Padang - Pekanbaru yang mana terdapat beberapa titik macet, maka keberadaan jalan tol menjadi pilihan dan solusi bagi pengendara untuk bisa menempuh perjalanan dengan waktu yang lebih singkat.

“Jadi kenapa jalan Tol Padang – Sicincin menjadi primadona, karena kami melihat peran jalan tol ini telah turut menghubungkan masyarakat ke Bukittinggi, yang merupakan salah satu destinasi wisata populer di Sumbar,” tambah Koentjoro.

Dia menjelaskan dengan adanya kenyamanan dari pengendara itu, karena memang Hutama Karya melakukan peningkatan trafik yang tidak terlepas dari keberlanjutan perusahaan dalam meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan di seluruh ruas JTTS, termasuk dukungan infrastruktur yang terus dipelihara untuk memastikan kelancaran arus kendaraan, terutama pada momen puncak liburan. 

“Peningkatan trafik ini mencerminkan tingginya minat masyarakat dalam memanfaatkan JTTS sebagai jalur utama mobilitas antar daerah terutama di wilayah utara Sumatra,” sebutnya.

Lebih lanjut, Koentjoro mengatakan bahwa selain ruas tol operasional, Hutama Karya juga membuka empat ruas fungsional selama periode Nataru yakni Tol Padang – Sicincin, Tol Binjai – Langsa Seksi Tanjung Pura – Pangkalan Brandan, Tol Kuala Tanjung – Indrapura, dan Tol Sigli – Banda Aceh Seksi 1 Seulimeum – Padang Tiji. 

“Keempat ruas fungsional ini mencatatkan total trafik hingga 115.583 kendaraan, dengan Tol Padang – Sicincin menjadi yang paling sibuk, mencatatkan 46.900 kendaraan,” tutup Koentjoro.