Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Batu Bara Sumsel Sentuh 92,8 Juta Ton hingga November 2024

Total produksi batu bara Sumatra Selatan (Sumsel) sampai akhir tahun ini diharapkan mampu mencapai angka 120 juta ton.
Truk membawa batu bara di tambang milik PT Bukit Asam Tbk (PTBA)  di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim , Sumatra Selatan, Rabu (18/10/2023). Bisnis/Abdurachman
Truk membawa batu bara di tambang milik PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim , Sumatra Selatan, Rabu (18/10/2023). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, PALEMBANG – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) melaporkan realisasi produksi batu bara dari periode Januari hingga November 2024 mencapai 92,8 juta ton. 

Kepala Bidang Teknik dan Penerimaan Minerba ESDM Sumatra Selatan (Sumsel) Armaya Sentanu mengungkapkan bahwa hasil produksi itu masih jauh dari total target yang dipatok oleh Kementerian ESDM pada tahun ini yaitu sebesar 135 juta ton. 

Namun, kendati tidak dapat mencapai jumlah sasaran yang ditetapkan, total produksi si emas hitam sampai akhir tahun ini diharapkan mampu mencapai angka 120 juta ton atau lebih tinggi dari realiasi produksi pada 2023 sebesar 105,7 juta ton. 

“Target tahun ini 135 juta ton dan kita harapkan sampai akhir tahun bisa mencapai 90%,” ujarnya, dikutip Sabtu (14/12/2024). 

Sentanu menjelaskan meski jumlah produksi diperkirakan tidak akan mencapai target tahun ini, tetapi tidak ada kendala dalam proses produksi yang dilakukan. 

Adapun untuk hasil produksi tersebut, diserap untuk kebutuhan domestik dan kegiatan ekspor yang masing-masing sebanyak 40,5 juta ton dan 48,2 juta ton. 

Sementara untuk negara tujuan ekspor batu bara Sumsel yaitu seperti China, Kamboja, India, Korea Selatan, Vietnam, Australia, Bangladesh, Jepang, Thailand, Filipina, dan Taiwan. 

“Untuk tujuan ekspor batu bara Sumsel itu ke sejumlah negara di Asia dan Australia. Negara-negara itu sudah menjadi langganan ekspor,” kata Sentanu. 

Lebih lanjut, untuk target produksi pada 2025 mendatang, pihaknya belum dapat menyebutkan lantaran masih menunggu penentuan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. 

“Kami belum dapat informasinya, karena kalau target [batu bara] itu kewenangan dari kementerian,” pungkasnya. 

Sebelumnya, berdasarkan data yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) perkembangan harga komoditas batu bara di Sumsel periode Oktober sebesar US$106,81 juta atau terkontraksi dibanding periode yang sama tahun 2023 (yoy). 

Sedangkan untuk perkembangan nilai ekspor batu bara di periode yang sama menunjukkan tren positif dengan realisasi mencapai US$303.53 juta atau meningkat 17,28% secara month to month dan 36,12% secara yoy. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper