Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiga Kabupaten Kota Penyokong Ekonomi Sumsel, Ini Sektor-sektornya

Mulai periode ini dan ke depan, akan dirilis pertumbuhan ekonomi kabupaten kota, namun kondisinya mundur satu triwulan ke belakang.
PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri)/Istimewa
PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri)/Istimewa

Bisnis.com, PALEMBANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Selatan melaporkan terdapat tiga kabupaten kota yang menjadi kontributor terbesar pertumbuhan ekonomi wilayah ini pada kuartal II/2024. 

Kepala BPS Sumatra Selatan (Sumsel) Moh Wahyu Yulianto mengatakan mulai periode ini dan ke depan, akan dirilis pertumbuhan ekonomi kabupaten kota, namun kondisinya mundur satu triwulan ke belakang. 

“Jadi yang disampaikan adalah kondisi pertumbuhan ekonomi kabupaten kota di triwulan II tahun 2024,” jelasnya, Selasa (5/11/2024). 

Dia menyebutkan bahwa ketiga kabupaten/kota tersebut meliputi Kota Palembang, yang memberikan kontribusi terbesar sebesar 30,70%, diikuti oleh Kabupaten Muara Enim sebesar 16,80%, serta Kabupaten Musi Banyuasin sebesar 16,31%. 

Namun, jika dilihat dari sisi pertumbuhan tahunan, pertumbuhan tertinggi berada di Kabupaten Musi Rawas sebesar 7,12%, diikuti oleh Kota Pagar Alam sebesar 6,21%.

Wahyu menjelaskan bahwa kontribusi besar dari Kota Palembang ini didorong oleh beberapa sektor. Pertama, sektor industri, di mana terdapat operasional PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri). Selain itu, ada sektor pemerintahan, serta Palembang sebagai kota besar yang sering menjadi tuan rumah berbagai event yang menggerakkan ekonomi kreatif.

“Jadi, memang di mana-mana, ibu kota provinsi biasanya memberikan kontribusi yang paling tinggi terhadap perekonomian suatu provinsi,” ungkapnya.

Sementara untuk dua kabupaten lain yakni Muara Enim didorong oleh sektor pertambangan, serta Musi Banyuasin disebabkan oleh sektor pertambangan minyak dan gas. 

Dia menambahkan, untuk kondisi pertumbuhan ekonomi Sumsel pada triwulan III/2024 tercatat berada di level 5,04% secara year on year (yoy). 

Pertumbuhan menurut lapangan usaha, tertinggi terjadi pada lapangan usaha jasa keuangan sebesar 10,23%. Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) sebesar 16,23%.

Sampai akhir tahun, kata Wahyu, pihaknya belum bisa memprediksi tingkat pertumbuhan ekonomi di Sumsel. Hal itu tergantung pada stimulus yang akan diberikan oleh pemerintah untuk mendongkrak pertumbuhan hingga penghujung tahun. 

“Ya, kita belum bisa memproyeksi. Tetapi kepada pemerintah daerah kita selalu sampaikan terkait pola pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Mudah-mudahan ada hal yang bisa mendorong [pertumbuhan ekonomi],” pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper