Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumsel Ajukan Optimalisasi Lahan Rawa Jadi Program Strategis Nasional

Pemprov Sumsel mengusulkan optimalisasi lahan rawa untuk penanaman padi di wilayah tersebut dimasukkan dalam Program Strategis Nasional (PSN).
Ilustrasi/Istimewa
Ilustrasi/Istimewa

Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) mengusulkan optimalisasi lahan rawa untuk penanaman padi di wilayah tersebut dimasukkan dalam Program Strategis Nasional (PSN).

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Sumsel Bambang Pramono mengungkapkan pengajuan itu sejalan dengan upaya meningkatkan produksi beras di Sumsel dan mendukung ketahanan pangan nasional.

“Sebelumnya sudah dilakukan rapat dengan Kementerian Perekonomian, Kementerian Pertanian dan unsur terkait, membahas dokumen apa saja yang diperlukan untuk mengajukan [lahan rawa] menjadi PSN. Saat ini kita sedang melengkapi,” ungkapnya, Selasa (17/9/2024). 

Bambang menjelaskan, potensi lahan rawa yang diajukan untuk masuk dalam PSN mencapai 620.000 hektare. Namun hasil yang diverifikasi oleh Kementerian Pertanian hanya 409.991 hektare. 

Adapun kabupaten yang akan menjadi pilot project nantinya yaitu Kabupaten Ogan Komering Ilir seluas 125.000 hektare dan Ogan Ilir 35.000 hektare. 

“Dua kabupaten itu yang coba akan kita tindak lanjuti untuk mendapatkan peta SHP dan disampaikan kepada Kemenko Perekonomian,” jelas Bambang. 

Sebagai informasi, lahan rawa jenis lebak dan pasang surut mineral di Sumsel merupakan yang terluas di Indonesia. Luasan lahan rawanya mencapai 1,24 juta hektare, dengan 855.000 hektare diantaranya merupakan jenis pasang surut. 

Dia menambahkan, Sumsel sebelumnya diamanahkan untuk meningkatkan produksi beras sebanyak 1 juta ton atau setara dengan produksi 2,1-2,2 gabah kering giling (GKG). Sementara untuk produksi beras saat ini setara 1,76 juta ton atau sekitar 2,83 juta ton GKG. 

“Jadi produksi kita saat ini 2,83 juta ton GKG harus ditambah 2,1-2,2 juta ton GKG atau menjadi 5 juta ton GKG untuk menghasilkan tambahan 1 juta ton beras,” pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper