Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rasio Kredit Bermasalah (NPL) Segmen UMKM di Lampung Meningkat

Ada peningkatan pertumbuhan kredit yang juga diikuti dengan meningkatnya rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 0,75%.
Uang rupiah pecahan Rp100.000 dan Rp50.000./Bloomberg-Brent Lewin.
Uang rupiah pecahan Rp100.000 dan Rp50.000./Bloomberg-Brent Lewin.

Bisnis.com, BANDARLAMPUNG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung mencatat kredit UMKM secara year on year (yoy) di daerah setempat meningkat sebesar 14,5% di triwulan I/2024, dari Rp27,64 triliun pada periode yang sama 2023.

"Pada posisi triwulan I-2024 itu share kredit UMKM meningkat sebesar 3,66 persen dari sebesar 36,38 persen," kata Kepala OJK Provinsi Lampung, Otto Fitriandy di Bandarlampung, Kamis (27/6/2024).

Namun, lanjutnya, peningkatan pertumbuhan kredit ini juga diikuti dengan meningkatnya rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 0,75% dari sebelumnya di posisi Maret 2023 sebesar 3,51% menjadi sebesar 4,25% pada Maret 2024.

Ia menyebutkan, peningkatan ini disebabkan kenaikan nominal NPL UMKM sebesar Rp0,38 triliun yaitu dari sebesar Rp0,97 triliun di triwulan 1-2023 menjadi sebesar Rp1,35 triliun di triwulan I/2024.

Otto menegaskan OJK terus mendukung kinerja perbankan melalui kebijakan yang diperlukan sehingga dapat terus tumbuh berkelanjutan namun tetap prudent dalam aspek manajemen risiko.

Sebelumnya OJK Provinsi Lampung menyatakan kinerja sektor perbankan setempat tumbuh positif pada triwulan I-2024, yang tercermin antara lain dari peningkatan aset.

"Aset perbankan meningkat sebesar 9,46 persen pada triwulan I-2024 dibandingkan periode sama tahun 2023 dari sebesar Rp116,29 triliun menjadi sebesar Rp127,29 triliun," kata Otto.

Ia melanjutkan, jika dibandingkan dengan posisi Desember 2023, total aset perbankan di Provinsi Lampung juga tercatat meningkat sebesar 1,61% dari sebesar Rp125,27 triliun menjadi sebesar Rp127,29 triliun.

Selain itu, penyaluran kredit perbankan Lampung di triwulan I-2024 mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan triwulan I-2023 (year on year/yoy) yaitu meningkat sebesar Rp3,08 triliun atau 4,06% yaitu dari sebesar Rp75,98 triliun menjadi sebesar Rp79,06 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper