Bisnis.com, BATAM - PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) masih menunggu payung hukum dari Pemerintah pusat untuk menggarap proyek pengembangan pelabuhan Batuampar.
Payung Hukum yang dimaksud berupa Peraturan Presiden (Perpres).
Direktur Utama Pelindo 1 Bambang Eka Cahyana mengatakan, saat ini Perpres yang ditunggu masih dalam proses persiapan. Jika Perpres Penugasa yang dimaksud sudah ditangan Pelindo 1, maka proyek pengembangan batuampar bisa segera digarap.
“Sekarang kami sedang dalam persiapan. Sedang pengurusan Perpres penugasannya dulu,” ujarnya saat ditemui disela-sela kegiatan Padat Karya Tunai di Batam, Rabu (11/4).
Perpres penugasan ini nantinya akan menjadi dasar penugasan perusahaan dalam menggarap proyek pengembangan Pelabuhan Batuampar. Perpres ini juga untuk mempermudah koordinasi antara pemangku kepentingan yang terlibat dalam proyek ini.
Menurut Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo, proyek pengembangan Pelabuhan Batuampar nantinya akan melibatkan BP Batam dengan sejumlah perusahaan yang tergabung dalam Konsorsium Pelindo.
Baca Juga
Namun karena pelabuhan Batuampar adalah aset Negara, maka kerjasama pengembangan pelabuhan ini harus memperhtikan sejumlah rambu-rambu. Termasuk menunggu penugasan dari Presiden RI.
BP Batam sendiri terus berupaya mendorong agar Perpres Penugasan tersebut cepat dikeluarkan. Lembaga ini ingin cepat mendapat kepastian agar pengembangan pelabuhan Batuampar segera rampung.
“Kita ingin pelabuhan Batuampar bisa segera memberikan manfaat untuk pengurangan biaya logistik, sehingga memberikan manfaat bagi ekonomi Batam,” ujarnya.
Saat ini menurut Lukita pelabuhan Batuampar sudah tertinggal jauh dibanding pelabuhan lain yang ada di Asean. Padahal Batuampar menjadi salah satu andalan utama Batam untuk menopang aktifitas lalu lintas barang.
Saat ini pelabuhan Batu Ampar hanya mampu menampung 400 ribu hingga 500 ribu TEUs. Selain itu, infrastruktur pelabuhan di Batuampar masih minim. Padahal dperkirakan akan ada 143 juta TeUS Kontainer yang lalu lalang di Selat Malaka. Potensi ini sayang bila dilewatkan begitu saja.
Rencananya BP Batam akan mengembangkan dermaga sisi utara Batuampar, dan menambah kapasitas crane di pelabuhan tersebut. Pengembangan ini bisa menambah kapasitas Batuampar hingga 1,2 juta TEUs.
Nilai investasi untuk pengembangan pelabuhan ini mencapai USD 160 juta, atau sekitar Rp 2,16 triliun.
Dari catatam Bisnis Indonesia, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) telah membentuk perusahaan patungan yang bakal menekuni bisnis pengelolaan terminal di akhir tahun lalu.
Penandatanganan kerjasama ini dilakukan oleh Direktur Utama PT IPC Terminal Petikemas M. Adji dan Akhmad Hidayat Alcaff selaku Direktur Utama PT Prima Indonesia Logistik. IPC Terminal Petikemas adalah anak usaha Pelindo II, sedangkan Prima Indonesia Logistik merupakan anak usaha Pelindo I.
Perusahaan ini bakal mengelola terminal di Pelabuhan Batu Ampar, Kepulauan Riau. Total investasi perusahaan patungan ini bakal mencapai US$600 juta dalam jangka panjang.