Bisnis.com, BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam akan melakukan pengerukan di Waduk Sei Harapan dan Waduk Nongsa pada tahun 2026. Pengerukan ini bertujuan untuk mengembalikan kapasitas waduk seperti semula, sehingga daya tampungnya meningkat.
Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam Ariastuty Sirait mengatakan daya tampung waduk saat ini berkurang akibat sedimentasi, karena itu kapasitas waduk untuk menampung curah hujan tinggi ikut berkurang.
Di sisi lain, Batam sangat bergantung dengan pasokan air hujan karena tidak punya sumber daya air alami. "Tindakan ini untuk mengembalikan keadaan alami waduk agar dapat mengalir dengan baik tanpa menimbulkan ancaman erosi atau kerusakan lainnya," katanya, Kamis (28/8/2025).
Kapasitas waduk yang berkurang juga dapat menimbulkan potensi banjir untuk daerah sekitarnya. "Proses pengerukan di Waduk Sei Harapan dan Nongsa ini, kami masih mempersiapkan proses Detail Engineering Design (DED), dan diperkirakan pengerjaannya akan mulai pada 2026 mendatang," tuturnya.
Tuty menjelaskan saat ini, meskipun Waduk Sei Harapan dan Nongsa mengalami sedimentasi, tapi tidak sampai mengganggu suplai air ke masyarakat.
"Tapi harus tetap dilakukan juga dredging, supaya tidak akan mengganggu kedepannya. Selain debit air berkurang, juga akan memengaruhi kualitas air baku," ungkapnya.
Baca Juga
Waduk Sei Harapan merupakan waduk pertama di Batam yang dibangun pada tahun 1969 dan beroperasi pada 1979, yang berkapasitas 3.637.000 meter kubik.
Waduk ini diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan air baku di wilayah Sekupang, Marina dan sebagian Tiban.
Sementara itu, Waduk Nongsa dibangun pada tahun 1975 dan mulai beroperasi pada 1979 untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi penduduk, industri, dan kegiatan Nongsa Digital Park.(239)