Bisnis.com, PADANG — Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sumatra Barat mencatat realisasi penyaluran KUR di Ranah Minang pada periode Januari sampai Juli 2025 sebesar 54% dari target sebesar Rp8,3 triliun.
Kanwil DJPb Sumbar Mohammad Dody Fachrudin mengatakan dari realisasi KUR itu, debitur terbesar berasal dari skema mikro yakni 62% yang diikuti oleh skema kecil 38%.
“Kabupaten dan kota yang terbesar realisasi penyaluran KUR itu di Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan,” katanya dikutip dari data DJPb, Rabu (20/8/2025).
Dia menjelaskan bahwa selain Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan, realisasi KUR terbesar selanjutnya adalah dari Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Pasaman, dan Kabupaten Dharmasraya. Lima penyalur KUR terbesar adalah BRI, Bank Nagari, Bank Mandiri, BSI, dan BNI.
Kemudian juga ada realisasi pembiayaan ultra mikro (UMi), untuk di Sumbar realisasi pada periode Januari sampai dengan Juli 2025 didominasi oleh jenis akad syariah sebesar 94% yang diikuti oleh jenis akad konvensional sebesar 6%.
Pembiayaan UMi terbesar berada pada sektor perdagangan beras sebesar Rp108 miliar dari Rp119 miliar total kredit yang sudah disalurkan. Dari angka tersebut debitur terbanyak dengan latar belakang pendidikan SMU 95,99%.
Baca Juga
Adapun, 5 wilayah terbesar realisasi pembiayaan UMi berasal dari Kota Padang, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Dharmasraya, dan Kabupaten Solok. Sedangkan 5 penyalur terbesar pembiayaan UMi berasal dari Permodalan Nasional Madani (PNM) 91%, PT. Bahana Artha Ventura (BAV) 5%, KPPS Baitut Tamwil Muhammadiyah Sumbar 2%, KSPPS BMT Korong Gadang 1% dan Pegadaian 1%.
“Kami terus me-monitoring dan mengevaluasi program kredit pemerintah di Sumbar untuk merealisasikan misi DJPb dalam mewujudkan tata kelola investasi pemerintah dan pemberian pinjaman yang strategis, inklusif, dan berkelanjutan,” tutup Dody.