Bisnis.com, PEKANBARU -- Provinsi Riau dinilai memiliki potensi ekonomi yang sangat besar untuk menjadi kekuatan utama perekonomian nasional di masa depan.
Ekonom Bank Mandiri Dian Ayu Yustina menyampaikan hal ini saat menjadi narasumber dalam agenda Riau Economic Forum 2025 yang digelar Bank Indonesia sempena HUT Provinsi Riau ke-68.
Dian menyebut posisi Riau sangat strategis dan unggul secara struktural. PDRB Riau hingga kini tercatat sebagai salah satu yang tertinggi di Indonesia dan terbesar di luar Pulau Jawa.
“Riau memiliki keunggulan sumber daya alam yang luar biasa, mulai dari migas, minyak sawit, kelapa, hingga pulp and paper,” jelasnya Jumat (8/8/2025).
Namun dia menilai kekuatan utama Provinsi Riau ke depan tidak semata-mata dari sektor hulu. Justru peluang besar terletak pada pengembangan industri pengolahan yang mampu menyerap hasil bumi dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal.
“Riau sangat ideal untuk mendorong hilirisasi dari sektor sumber daya alam yang dimilikinya. Ini bukan hanya meningkatkan nilai tambah, tetapi juga akan memperkuat struktur ekonomi daerah agar lebih berdaya tahan,” ujar Dian.
Baca Juga
Selain sektor primer dan industri pengolahan, Riau juga menunjukkan pertumbuhan signifikan dari sektor jasa, terutama pendidikan dan kesehatan. Peningkatan sektor ini, kata Dian, sejalan dengan meningkatnya urbanisasi dan kualitas Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang konsisten baik di Riau.
“Ini menjadi potensi baru yang dapat terus digerakkan ke depan,” tambahnya.
Dari sisi pengeluaran, Riau masih sangat ditopang oleh kinerja ekspor. Lokasinya yang berdekatan dengan Selat Malaka memberi keunggulan geografis untuk akses perdagangan internasional.
Namun, kondisi global yang tengah melambat menjadi perhatian khusus. Harga komoditas utama Indonesia seperti minyak, CPO, batu bara, dan nikel mengalami tekanan yang cukup signifikan di pasar internasional.
“Ini alarm bagi kita semua untuk segera beralih ke produk-produk bernilai tambah. Dan saya mengapresiasi langkah pemerintah pusat maupun daerah yang serius mendorong hilirisasi hingga ke level tapak,” ujar Dian.
Selain sektor industri, sektor pariwisata juga disebut memiliki peluang tumbuh, terutama setelah viralnya event budaya Pacu Jalur dari Riau. Dian menilai momentum ini harus dimanfaatkan maksimal untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat.
Meski demikian, masih ada beberapa catatan penting yang perlu mendapat perhatian agar potensi ekonomi Riau dapat dioptimalkan. Dua di antaranya adalah peningkatan infrastruktur dan perluasan akses pembiayaan.
“Dari sisi pembiayaan, kredit di Riau tumbuh 8,9% year-on-year pada Maret 2025. Angka ini cukup tinggi dan sedikit di atas rata-rata nasional. Itu menunjukkan aktivitas ekonomi yang positif, dan perlu terus didorong agar sektor produktif, terutama UMKM dan industri hilir, makin kuat,” tuturnya.
Dian optimistis, dengan arah kebijakan yang tepat serta kolaborasi antara pemerintah dan sektor keuangan, peran Riau dalam perekonomian nasional akan semakin besar ke depan. “Riau punya modal kuat, tinggal bagaimana dikelola secara konsisten dan berkelanjutan,” tutupnya.