Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Karhutla di Riau Diduga Kuat Ulah Manusia, Operasi Modifikasi Cuaca Ditingkatkan

BNPB menyatakan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di sejumlah wilayah di Riau diduga kuat disebabkan oleh ulah manusia.
Ketua BNPB Suharyanto di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis (27/3/2025)/Bisnis-Annisa Nurul Amara
Ketua BNPB Suharyanto di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis (27/3/2025)/Bisnis-Annisa Nurul Amara

Bisnis.com, PEKANBARU -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di sejumlah wilayah di Riau diduga kuat disebabkan oleh ulah manusia. 

Kepala BNPB Suharyanto mengamati langsung kondisi karhutla dalam peninjauan udara menggunakan helikopter di empat wilayah terdampak, yakni Kabupaten Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkalis, dan Kota Dumai.

Dia menilai sebaran titik api yang muncul di lokasi yang saling berjauhan, terutama di sekitar perkebunan kelapa sawit, memperkuat dugaan kebakaran bukan disebabkan faktor alam semata.

"Sepintas terlihat bahwa api muncul secara terpisah di berbagai lokasi yang berbeda jauh. Ini menunjukkan kuat dugaan kebakaran ini karena ulah manusia," ujarnya, Selasa (22/7/2025).

Menindaklanjuti kondisi tersebut, BNPB bersama pemerintah daerah mempercepat langkah strategis dalam pengendalian Karhutla. Salah satunya adalah mengintensifkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC), yang kini memasuki tahap keempat.

Menurutnya beberapa hari lalu, satu pesawat melaksanakan dua sorti pagi dan siang untuk modifikasi cuaca dan keduanya berhasil meskipun hujan yang turun belum terlalu deras. Namun hujan ini membantu menurunkan jumlah titik api dari lebih 500 menjadi di bawah 100 titik.

Untuk memperkuat operasi udara, satu pesawat tambahan kembali diterjunkan ke Riau, sehingga kini terdapat dua pesawat yang beroperasi paralel dalam menyemai awan dan menurunkan hujan buatan.

Namun demikian, Suharyanto mengingatkan bahwa keberhasilan OMC sangat bergantung pada kondisi atmosfer. Jika tidak ada awan potensial dan asap terlalu tebal, operasi ini menjadi kurang efektif. Oleh karena itu, peran Satgas darat menjadi sangat penting dalam pemadaman langsung di lokasi kebakaran.

"Kemarin kami menyaksikan langsung titik api di lapangan. Operasi water bombing saja tidak cukup jika tidak didukung pemadaman darat yang masif," ujarnya.

Ia juga menambahkan, meski curah hujan di Riau saat ini tergolong rendah, kondisi cuaca tidak seekstrem El Nino tahun 2023. Namun, luas kebakaran kali ini justru lebih besar dan menyebabkan gangguan jarak pandang bahkan dari udara.

Pemerintah pusat dan daerah terus meningkatkan koordinasi lintas sektor untuk memastikan penanganan karhutla berjalan efektif dan tidak menimbulkan dampak berkepanjangan bagi masyarakat dan lingkungan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro