Bisnis.com, PEKANBARU — Pada momen Hari Raya Iduladha 1446 H/2025 M, kebutuhan hewan kurban di Provinsi Riau diprediksi mengalami peningkatan. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau memperkirakan jumlah hewan kurban tahun ini akan naik hingga 7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, Daslina, menyebutkan pada 2024 lalu jumlah hewan ternak yang disembelih untuk kurban mencapai 49.734 ekor. Sementara untuk 2025 ini diprediksi meningkat menjadi 53.613 ekor.
“Jumlah hewan kurban tahun ini diprediksi naik dibanding tahun lalu. Kenaikan ini didorong oleh tingginya antusiasme masyarakat dalam berkurban,” ujarnya Jumat (6/6/2025).
Meski kebutuhan meningkat, sebanyak 75% pasokan hewan kurban di Riau masih berasal dari luar daerah. Sumber pasokan utama berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Sumatera Barat, Jambi, dan Lampung.
Pihaknya mengaku ketergantungan Riau terhadap pasokan luar daerah masih cukup besar. Hal ini menunjukkan produksi lokal masih perlu ditingkatkan.
Menariknya, kondisi ekonomi yang sedang menantang tidak serta-merta mengurangi minat masyarakat untuk berkurban. Di beberapa daerah, khususnya wilayah perkebunan kelapa sawit, antusiasme warga tetap tinggi.
Baca Juga
“Masyarakat yang berpenghasilan dari sektor perkebunan, terutama kelapa sawit, masih menunjukkan semangat tinggi untuk berkurban. Ini menunjukkan kekuatan spiritual masyarakat dalam menjalankan ibadah,” ujarnya.
Secara historis, tren jumlah hewan kurban di Riau terus menunjukkan peningkatan setelah sempat menurun pada masa pandemi Covid-19.
Pihaknya mencatat data jumlah hewan kurban yang tercatat sejak 2019 yakni 31.490 ekor, lalu 2020 sebanyak 27.234 ekor, 2021 sebanyak 42.052 ekor, 2022 sebanyak 47.106 ekor, 2023 sebanyak 45.731 ekor, 2024 sebanyak 49.734 ekor, dan tahun ini di 2025 diprediksi sebanyak 53.613 ekor.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau menyatakan siap mengawasi lalu lintas serta kesehatan hewan kurban yang masuk ke wilayah Riau. Pemeriksaan kesehatan akan dilakukan untuk memastikan hewan bebas dari penyakit dan layak konsumsi.