Bisnis.com, MEDAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara mencatat komoditas emas kembali menjadi penyumbang dominan inflasi tahunan Sumut pada Mei 2025 dengan andil mencapai 0,43%.
Diketahui, Sumut mengalami inflasi sebesar 1,11% (year-on-year/ yoy) pada Mei 2025. Angka inflasi bulan ini lebih rendah dibanding April 2025 yang tercatat sebesar 2,09% (yoy) dan nasional yang sebesar 1,60% (yoy).
Kepala BPS Sumut Asim Saputra mengatakan, ada lima kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi di atas 1% dan berandil besar terhadap tingkat inflasi Sumut pada Mei 2025. Antara lain kelompok pengeluaran Pendidikan yang mengalami inflasi 1,04% (yoy) dan berandil 0,58%; Pakaian dan Alas Kaki yang inflasi 1,39% (yoy) dan berandil 0,07%; dan Penyediaan Makanan dan Minuman/ Restoran yang inflasi 2,13% (yoy) dan berandil 0,18%.
Adapula kelompok pengeluaran kesehatan yang pada Mei 2025 mengalai inflasi 2,72% (yoy) dan berandil 0,06%.
Sedangkan inflasi tertinggi terjadi pada Kelompok Pengeluaran Pribadi dan Jasa Lainnya yang mencapai 10,05% (yoy). Asim menyebut menguatnya harga emas beberapa bulan belakangan bahkan hingga menyentuh Rp2 juta per gram berperan kuat membentuk angka inflasi daerah ini, di mana sumbangan inflasi komoditas emas perhiasan sebesar 0,43%.
“Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya mengalami inflasi 10,05% dengan andil 0,58% terhadap besar inflasi Sumut,” kata Asim usai membacakan Rilis Berita Statistik di Medan, Senin (6/9).
Baca Juga
Dikatakan Asim, selain emas perhiasan ada empat komoditas lain yang mendorong terbentuknya angka inflasi Sumut sebesar 1,11% pada Mei 2025.
Komoditas ikan dencis tercatat menyumbang 0,27% terhadap besaran total inflasi Mei 2025. Asim menyebut hal ini akibat kelangkaan ikan dencis di pasaran sehingga memicu kenaikan harga.
Lalu, sebanyak 0,17% dari inflasi Sumut pada bulan Mei disumbang oleh Sigaret Kretek Mesin (SKM). Sedangkan minyak goreng dan kelapa masing-masing menyumbang inflasi 0,16% dan 0,14%.
“Komoditas kelapa beberapa bulan terakhir mengalami kelangkaan sehingga menyumbang inflasi sebesar 0,14% bulan Mei ini,” tambah Asim.
Sementara penurunan harga komoditas cabai merah, bawang merah, daging ayam ras, kentang, hingga angkutan udara tercatat sebagai penyumbang deflasi di periode ini.
Adapun pada periode Mei terhadap April 2025 Sumatra Utara tercatat mengalami deflasi sedalam 0,49% (month-to-month/ mtm). Angka ini lebih dalam dibanding deflasi nasional yang tercatat 0,37% (mtm).