Bisnis.com, BATAM - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepulauan Riau (Kepri) memberikan sejumlah rekomendasi dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Kepri saat tekanan global masih terus berlanjut.
"Perekonomian Kepri diperkirakan tumbuh menguat pada tahun 2025 dalam kisaran 4,8-5,6% atau sedikit lebih tinggi dari prakiraan pertumbuhan ekonomi nasional," kata Kepala BI Perwakilan Kepri Rony Widijarto, Rabu (14/5/2025).
Kepri memiliki risiko pertumbuhan ekonomi yang adaptif sesuai dengan kondisi internal dan pengaruh eksternal.
Adapun upside risk dari risiko pertumbuhan ekonomi Kepri 2025 yang terpantau BI Kepri, yakni kebijakan moneter yang lebih akomodatif seiring tren inflasi yang melandai, yang diharapkan dapat mendorong konsumsi masyarakat.
"Lalu implementasi kebijakan short term visa serta kebijakan pendorong pariwisata lainnya, serta berlanjutnya investasi dengan pengembangan sejumlah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kepri," tuturnya.
Sementara itu downside risk dapat dilihat pada gejolak geopolitik yang masih berlanjut. Hal tersebut dapat memberikan disrupsi terhadap perekonomian global hingga domestik.
Baca Juga
"Transisi pemerintahan Amerika sebagai mitra dagang utama juga perlu dicermati, khususnya terkait dengan kebijakan perdagangan internasional," tuturnya.
Di tengah tekanan situasi geopolitik global, BI Kepri melihat perekonomian Kepri masih bisa tetap tumbuh stabil.
"Rekomendasi dari BI itu pertama yakni mendorong hilirisasi bahan baku dan sumber daya alam yang ada di Kepri untuk memperkuat Local Value Chain (LVC)," tuturnya.
Kedua, mendorong normalisasi frekuensi dan perluasan rute penerbangan baru di Kepri untuk mendukung peningkatan kunjungan wisatawan.
"Ketiga, penguatan akses, amenitas, atraksi, pelaku, dan promosi sebagai upaya mendorong pemulihan sektor pariwisata," katanya lagi.
Keempat, mendorong peningkatan investasi melalui penguatan insentif dan regulasi. Kelima, meningkatkan perluasan digitalisasi sistem pembayaran dan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah.
Dan terakhir, yakni memperkuat program pemberdayaan UMKM sehingga dapat menghasilkan produk-produk unggulan yang berorientasi ekspor.(239)