Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPMA Minta Kampus di Aceh Persiapkan SDM Dukung Industri Migas

BPMA mendorong perguruan tinggi di Aceh ikut mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung geliat industri migas di kawasan ini.
Kepala Badan Pengelola Migas Aceh Nasri Djalal/Bisnis-Delfi
Kepala Badan Pengelola Migas Aceh Nasri Djalal/Bisnis-Delfi

Bisnis.com, MEDAN - Badan Pengelola Minyak dan Gas Bumi Aceh (BPMA) mendorong perguruan tinggi di Aceh ikut mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung geliat industri migas di kawasan ini.

Kepala BPMA Nasri Djalal mengatakan saat ini tengah berlangsung kegiatan eksplorasi (pencarian) migas di tiga blok baru. Potensi besar eksploitasi migas di Aceh hingga puluhan tahun ke depan ini akan membutuhkan banyak tenaga kerja profesional dengan keahlian mumpuni di bidangnya.

"Jika di blok baru itu sudah bisa dilakukan eksploitasi dan produksinya bagus, kebutuhan tenaga kerja akan sangat tinggi sehingga perlu dipersiapkan dari sekarang," kata Nasri ditemui tim Bisnis Indonesia Sumut-Aceh di kantor BPMA, Banda Aceh, Kamis (20/2/2025).

Dikatakan Nasri, bekerja di sektor industri migas memerlukan sertifikasi keahlian khusus. Peluang untuk mendapatkan sertifikasi ini perlu diperluas agar pemuda-pemudi Aceh memiliki daya saing tinggi.

Dia menyebut BPMA telah menemui pimpinan sejumlah perguruan tinggi di Aceh dalam hal persiapan SDM lokal untuk mendukung geliat industri migas, antara lain dengan Rektor Universitas Syiah Kuala, Universitas Teuku Umar, dan UIN Ar-Raniry.

Pusat-pusat edukasi migas juga dibentuk, seperti halnya Migas Center di Universitas Malikussaleh Lhokseumawe, serta rencana menjadikan Universitas Teuku Umar di Meulaboh Aceh Barat sebagai Migas Lounge atau tempat diskusi bagi mahasiswa maupun orang-orang yang tertarik dengan dunia migas.

Upaya itu termasuk mengizinkan punggawa-punggawa BPMA menjadi dosen tamu ke kampus-kampus di Aceh untuk memberi materi di bidang-bidang yang berkaitan dengan industri migas.

Adapun saat ini eksplorasi migas masih berlangsung di beberapa titik di Aceh. Per 2023, ada tiga kontrak kerja sama baru dengan wilayah kerja di Bireun-Sigli, ONWA (Offshore North-West Aceh), serta OSWA (Offshore South-West Aceh) di Blok Meulaboh dan Singkil. 

Selain blok-blok baru, Aceh juga memiliki sumur-sumur minyak mature yang potensial digarap. Potensi besar migas di Aceh ini perlu dipersiapkan dengan matang demi mendulang kembali kejayaan industri migas kawasan, salah satunya dari sisi SDM.

Nasri berharap generasi muda Aceh nantinya yang akan mengisi posisi-posisi strategis industri ini.

"Dengan persiapan yang dilakukan, kami yakin dalam 30 tahun ke depan anak-anak Aceh sudah berada di level manajerial di industri migas," ujarnya.

Berdasarkan catatan BPMA, periode Januari-Desember 2023 realisasi produksi minyak KKKS WK (kontraktor kontrak kerja sama wilayah kerja) Aceh tercatat sebesar 1938 barel minyak per hari (BOPD), atau 103% lebih tinggi dari target work plan and budget (WP&B) tahun 2023 yaitu 1889 BOPD.

Realisasi produksi gas juga meningkat, yakni mencapai 91,19 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 102% dari target. (K68)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Delfi Rismayeti
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper