Bisnis.com, MEDAN – Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Aceh mencatat penyelundupan narkotika yang berhasil digagalkan pihaknya hingga 25 Juni 2025 sebanyak 4,49 ton.
Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kanwil Aceh Leni Rahmasari menyampaikan barang bukti tersebut terdiri dari beragam jenis narkotika, yakni sabu (methamphetamine) seberat total 1,27 ton; ekstasi (MDMA) sebanyak 113 kilogram; ganja seberat 3,1 ton; dan 2,92 kilogram kokain.
“Total barang bukti mencapai 4.497,05 kilogram atau setara dengan 4,49 ton,” kata Leni dalam keterangan tertulis, Kamis (26/6/2025).
Dikatakan Leni, Aceh rawan menjadi pintu masuk narkoba ke Indonesia karena posisi geografisnya yang berada di ujung barat. Pengawasan di wilayah ini disebutnya menjadi sangat krusial dalam memutus jalur peredaran gelap narkotika yang masuk ke Indonesia dari luar negeri.
Terkait keberhasilan menggagalkan upaya penyelundupan 4,49 ton narkotika yang masuk dari Aceh hingga saat ini, Leni menyampaikan hal itu hasil sinergi dan koordinasi intensif antara Bea Cukai Aceh dengan berbagai instansi, baik di tingkat nasional seperti dengan Bareskrim Mabes Polri dan Badan Narkotika Nasional (BNN), maupun di tingkat daerah seperti Polda Aceh, polres dan polresta kabupaten/ kota, BNN Aceh dan Lhokseumawe, hingga Aviation Security Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Aceh.
Keberhasilan menggagalkan setiap upaya penyelundupan merupakan disebutnya bentuk nyata perlindungan Bea Cukai Aceh dan pihak terkait pada generasi bangsa.
Baca Juga
"Komitmen kami tidak hanya pada aspek penindakan, tetapi juga pada upaya pencegahan dan kerja sama lintas lembaga yang terus kami perkuat," tambahnya.
Lebih jauh, kata dia, pemberantasan narkoba juga membutuhkan peran aktif dari masyarakat. Leni menyebut diperlukan kerja sama antara aparat dan masyarakat untuk memerangi zat adiktif yang merusak generasi bangsa ini.
bahwa partisipasi aktif dari masyarakat menjadi salah satu ujung tombak unutk mencegah peredaran zat adiktif ini.
“Bea Cukai Aceh mengajak semua pihak untuk bersama-sama menolak, melawan, dan mencegah peredaran narkotika demi mewujudkan Indonesia Bersinar—Bersih Narkoba,” tandasnya.
(240)
