Bisnis.com, PALEMBANG — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan kinerja perbankan wilayah Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel) hingga April 2025 menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik.
Kepala OJK Sumsel dan Babel Arifin Susanto menyebutkan dari sisi aset tercatat tumbuh sebesar 8,10% (year on year/YoY) dengan nilai yang mencapai Rp347,65 triliun.
Kemudian dari sisi penyaluran kredit pembiayaan berdasarkan lokasi bank meningkat menjadi Rp308,97 triliun atau sebesar 8,86% yoy. Adapun porsi yang mendominasi yaitu penyaluran kredit konsumtif 43,07%.
“Kondisi itu mencerminkan fungsi intermediasi perbankan yang juga tumbuh dengan kualitas kredit bermasalah (NPL net) masih terjaga 0,99%,” katanya dikutip dari siaran pers, Senin (30/6/2025).
Arifin mengatakan hingga April, kredit atau pembiayaan didominasi oleh sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar Rp57,83 triliun atau meningkat. 6,40% yoy.
Namun begitu, kata dia, sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi berada di sektor real estate, usaha persewaan jasa yang melonjak 37,08% atau menjadi Rp6,44 triliun.
Baca Juga
“Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) menunjukkan peningkatan 7,11% yoy atau menjadi Rp274,51 triliun dengan dominasi porsi dana sebesar 55,71%,” jelasnya.
Selanjutnya, pihaknya juga mencatat penyaluran pembiayaan kepada UMKM telah sebanyak Rp120,60 triliun. Jumlah itu mencapai 39,03% dari total penyaluran kredit Sumbagsel.
“Persentase penyaluran kredit UMKM Sumbagsel berada di atas target minimal porsi penyaluran kredit/pembiayaan UMKM yaitu 30%,” kata Arifin.
Di sisi lain, sektor Industri Keuangan Non Bank (IKNB) posisi Maret 2025, menunjukkan nilai piutang pembiayaan di Sumbagsel mencapai Rp41,88 triliun atau meningkat 1,21%.
Adapun NPF (Non Performing Financing) di Sumbagsel terjaga pada range angka terendah 2,05% dan tertinggi 2,95% di wilayah Bengkulu.
“Jenis pembiayaan yang disalurkan didominasi oleh pembiayaan multi guna, disusul Pembiayaan Investasi, dan pembiayaan modal kerja,” pungkasnya.