Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Investasi Kepri 2024 Sebesar Rp47,26 Triliun, Duduki Posisi 13 Nasional

Capaian realisasi investasi Kepri ini belum membuat Kepri masuk dalam 10 besar provinsi dengan realisasi investasi terbaik nasional.
Foto udara salah satu kawasan industri di Batam. /Ist
Foto udara salah satu kawasan industri di Batam. /Ist

Bisnis.com, BATAM - Realisasi investasi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sepanjang 2024 mencapai Rp47,26 triliun dari 14.336 proyek. Angka tersebut mengalami peningkatan 134,5% dibanding tahun sebelumnya.

Meski terdapat peningkatan signifikan, capaian realisasi investasi Kepri ini belum membuat Kepri masuk dalam 10 besar provinsi dengan realisasi investasi terbaik nasional.

Kepri berada di peringkat 13 selama beberapa tahun berturut-turut. Tahun 2024 kemarin, posisinya di bawah Sumatra Utara dengan realisasi investasi Rp48,271 triliun, dan setingkat di atas Bali dengan capaian Rp36,5 triliun. 

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mulai mempersiapkan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Pemberian Insentif dan Kemudahan Investasi.

Ansar menjelaskan Ranperda tersebut bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi dan menarik investasi masuk ke Kepri. Ranperda tersebut merupakan turunan dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24/2019 tentang Pemberian Insentif dan Kemudahan Investasi di Daerah.

"Kepri memiliki keunggulan geostrategis dan geoekonomi yang sangat strategis, terutama dengan keberadaan Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Zone) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) seperti Batam, Bintan, Karimun, dan Tanjungpinang. Namun, kita masih perlu meningkatkan daya saing untuk menarik lebih banyak investasi," ucapnya, Selasa (11/2/2025).

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri juga berupaya mendorong keberadaan Badan Pengusahaan (BP) Kawasan di seluruh Kepri agar mengoptimalkan potensi investasi di wilayah masing-masing.

Seperti yang diketahui, ada empat BP Kawasan di Kepri, yakni BP Batam, BP Tanjungpinang, BP Bintan, dan BP Karimun.

"Saya berharap dalam waktu dekat BP-BP selain Batam dapat mulai menghasilkan pendapatan sendiri, sehingga bisa membantu biaya operasional dan pengembangan kawasan tanpa harus bergantung pada anggaran pemerintah," ujarnya

Batam sendiri merupakan penyumbang terbesar investasi di Kepri, persentasenya bahkan mencapai hampir 90%, angkanya sekitar Rp40 triliun, sedangkan Pulau Bintan menyumbang Rp7,1 triliun.

Untuk tahun ini, BP Batam mencanangkan target realisasi investasi sebesar Rp60 triliun. Target tersebut naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp40 triliun.

"Target ini meningkat Rp20 triliun, dimana tugas BP Batam menjadikan Batam sebagai destinasi unggulan investasi," kata Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait.

Ariastuty menjelaskan strategi peningkatan investasi yakni dengan pengembangan kawasan strategis sebagai sarana dan prasarana pendukung investasi. 

Dia juga memaparkan bahwa beberapa sektor masih menjadi penopang utama dalam menggenjot nilai investasi dan perekonomian Batam.  

Adapun sektor yang dimaksud adalah industri manufaktur seperti industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, peralatan listrik, presisi, optik dan jam, shipbuilding & oil gas equipment; perangkat lunak komputer, jaringan, layanan teknologi informasi dan peralatan komunikasi lainnya, semikonduktor dan komponen elektronik lainnya; kendaraan dan suku cadang motor. 

Kemudian, BP Batam juga memberikan atensi lebih terhadap pengembangan industri jasa sebagai salah satu industri yang potensial dalam akselerasi pembangunan Batam. Untuk jenis industri jasa yang dimaksud antara lain logistik, pariwisata, pemeliharaan perbaikan pesawat, kesehatan, pendidikan dan keuangan.(K65)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper