Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emas Perhiasan dan Cabai Merah Jadi Penyebab Sumbar Inflasi 1,24% di Awal 2025

Sumatra Barat mengalami inflasi 1,24% atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 106,62 pada Januari 2025 menjadi 106,93% di Januari 2025.
Pedagang melayani pembeli di Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (18/1/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pedagang melayani pembeli di Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (18/1/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Sumatra Barat mengalami inflasi 1,24% atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 106,62 pada Januari 2025 menjadi 106,93% di Januari 2025.

Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto mengatakan dari seluruh kota IHK di Sumbar yakni empat kabupaten/kota mengalami inflasi yoy tertinggi terjadi di Kabupaten Pasaman Barat sebesar 2,38% dengan IHK sebesar 108,40 dan terendah terjadi di Kota Padang sebesar 0,81% dengan IHK sebesar 106,39.

“Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yoy pada Januari 2025 itu, emas perhiasan, beras, cabai merah, minyak goreng, sigaret kretek mesin, hingga daun seledri,” katanya, dikutip dari data BPS, Senin (3/2/2025).

Sementara kalau dilihat secara mtm, pada bulan Januari 2025 Sumbar mengalami inflasi sebesar 0,03 persen, dan hingga Januari 2025, inflasi ytd Provinsi Sumbar sebesar 0,03%. Dimana komoditas yang memberikan andil itu cabai merah, bawang merah, akademi/perguruan tinggi, daging ayam ras, cabai rawit, cabai hijau, mobil, santan segar, hingga emas perhiasan.

Menurut pedagang di Pasar Raya Padang, Syahrul, kenaikan harga cabai di pasar saat ini karena pasokan yang masuk terbilang berkurang, dan jika pun ada yang masuk, kualitasnya terbilang kurang bagus.

“Ada yang masuk dari Jawa, tapi kondisinya kurang baik, ada yang busuk. Mungkin dampak dari adanya banjir di Jakarta, sehingga distribusi jadi terganggu,” ujarnya.

Dia mengakui bahwa cabai merah yang di pasar saat ini didominasi dari Aceh dan ditambah dari pasokan cabai lokal di Sumbar. Dari stok yang ada saat ini, terbilang agak berkurang penjualannya, dan cabai merah Aceh dan lokal ini rasanya pedas, sehingga masyarakat tidak begitu banyak yang mau beli.

“Cabai merah dari Jawa yang pas rasa pedasnya. Tapi ya itu, sedikit betul yang masuk pasokan ke pasar,” tegasnya.

Salah seorang warga di Padang, Yanti mengatakan harga cabai merah lagi naik selama lebih dari sepekan ini. Harga cabai merah Rp70.000 per kilogram dan cabai rawit Rp80.000 per kilogram. 

“Cukup lama harga cabai merah itu di kisaran Rp35.000 hingga Rp45.000 per kilogram. Sekarang naik jadi Rp70.000 per kilogram,” sebutnya.

Tidak hanya cabai merah yang naik harganya, kata Yanti, harga telur ayam ras juga naik dari Rp50.000 per rak hingga jadi Rp56.000 per rak nya. Begitupun untuk harga ayam potong juga naik, dari Rp38.000 berat 1 kg lebih dan kini menjadi Rp42.000 berat 1 kg lebih.

“Kondisi naikany harga sembako di pasar itu, seingat saya sejak libur panjang Januari 2025 kemarin itu,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper