Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PAD Sumbar Meningkat 3,22% Sepanjang 2024

Penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) Sumbar pada tahun 2024 mencapai Rp6,4 triliun atau mengalami peningkatan 3,22% dibandingkan tahun 2023.
Uang lembar pecahan Rp100.000 dan Rp50.000. / Bloomberg-Brent Lewin
Uang lembar pecahan Rp100.000 dan Rp50.000. / Bloomberg-Brent Lewin

Bisnis.com, PADANG - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Sumatra Barat mencatat penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) pada tahun 2024 mencapai Rp6,4 triliun atau mengalami peningkatan 3,22% dibandingkan tahun 2023.

Kepala Bapenda Sumbar Syefdinon mengatakan PAD tahun 2023 mencapai Rp6,2 triliun atau terjadi peningkatan penerimaan PAD 2024 sebesar Rp201,5 miliar. Peningkatan penerimaan PAD 2024 itu, disebabkan oleh sejumlah faktor, mulai dari gencarnya pemerintah dengan memberikan inovasi pelayanan kemudahan bagi masyarakat untuk membayarkan pajak kendaraan.

"Tahun 2024 banyak inovasi yang kami lakukan. Ada diskon pajak, penghapusan denda, sosialisasi kepada masyarakat juga diintensifkan. Jadi kinerja kami untuk mendongkrak PAD ini, terutama sektor pajak daerah, memang cukup banyak dilakukan," katanya, Kamis (30/1/2025).

Dia menjelaskan sumber penerimaan PAD 2024 terbesar itu, sektor dari pajak kendaraan bermotor, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, hingga pajak rokok. Hal ini merupakan hasil dari berbagai program yang diluncurkan untuk meningkatkan pajak kendaraannya.

Syefdinon bilang kedepan program yang telah dijalankan pada tahun 2024 itu, akan tetap dijalankan di tahun 2025 ini. Sehingga kinerja penerimaan PAD di Sumbar turut meningkat dari tahun ke tahun.

Menurutnya upaya dan target peningkatan penerimaan PAD itu penting dilakukan, karena melihat pada tingkat kepatuhan bayar pajak kendaraan di Sumbar terbilang masih rendah.

"Tingkat kepatuhan dan kesadaran masyarakat untuk bayar pajak sangat rendah, sementara pembangunan terus berjalan dan dibiayai oleh pendapatan pajak daerah," tegasnya.

Dia menjelaskan di satu sisi Bapenda terus melakukan berbagai upaya dan pendekatan ke masyarakat dengan berbagai program dan kegiatan, namun tingkat kepatuhan belum menunjukan kondisi yang meningkat.

Bahkan inovasi layanan yang dihadirkan Bapenda melalui Samsat yang ada di masing-masing kabupaten dan kota, sejatinya merupakan strategi agar masyarakat merasa lebih mudah untuk bisa membayar pajak kendaraannya.

Inovasi pelayanan itu seperti adanya Samsat Keliling, layanan Drive-Thru, Samsat di mall, Samsat Nagari. Serta bisa bayar pajak melalui aplikasi signal melalui ponsel pintar, nyatanya belum menunjukan masyarakat beramai-ramai bayar pajak.

Kemudian Bapenda juga telah meluncurkan program khusus Ramadan yang namanya Samsat Ngabuburit. Program ini menyasar masyarakat yang melakukan kegiatan ngabuburit bisa sambil bayar pajak kendaraan pada setiap hari Sabtu dan Minggu.

Dia melihat hadirnya sejumlah strategi itu, memang Samsat ingin lebih dekat dengan masyarakat, sehingga tidak ada alasan sulit mencari waktu ke kantor Samsat, serta merasa tidak mendapat pelayanan yang memudahkan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper